Disperindag DI Yogyakarta Harapkan Momen Nataru Tingkatkan Daya Serap Pasar
Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai daya serap pasar pada masa pandemi belum optimal.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai daya serap pasar pada masa pandemi belum optimal.
Daya serap pasar masih terhitung belum stabil diangka sekitar 40 persen.
Padahal, sebelum pandemi bisa mencapai lebih dari 50 persen.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag DIY, Yanto Aprianto menuturkan, memang geliat pasar sudah mulai terjadi dibandingkan awal masuknya pandemi.
Baca juga: Mayoritas Gereja di Sleman Laksanakan Misa Natal Secara Daring
Baca juga: Indeks Pembangunan Kebudayaan DI Yogyakarta Menduduki Posisi Tertinggi Nasional
"Kondisinya sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Namun, untuk capaian normal seperti sebelum ada pandemi masih belum terjadi," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Rabu (23/12/2020).
Keadaan ini, didukung dari belum stabilnya produktivitas sektor horeka.
Hingga, aktivitas sektor pendidikan yang masih melakukan pembelajaran daring.
Sehingga, momen untuk meningkatkan daya beli menjadi bergantung pada adanya libur panjang seperti nataru nanti.
"Kami sangat harapkan nataru bisa menjadi momen untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Karena, kondisi seperti ini (pandemi), hanya momen tertentu yang bisa menggeliatkan daya beli," urainya. (ndg)