Gunungkidul
Dianggap Mendadak, Instruksi Rapid Test Antigen Sulit Dijalankan di Gunungkidul
Lantaran dianggap mendadak, Dinkes Gunungkidul belum siap untuk instruksi tersebut jika harus diberlakukan pada libur akhir tahun ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jumat (18/12/2020) lalu menginstruksikan para pelaku perjalanan wajib memiliki surat hasil non reaktif Rapid Test Antigen.
Kebijakan ini berlaku bagi mereka yang masuk ataupun keluar DIY.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan tidak mudah menjalankannya.
Pasalnya, instruksi tersebut disampaikan saat sudah mendekati libur panjang akhir tahun.
Baca juga: Bertambah 10 Kasus Baru, COVID-19 di Gunungkidul Lampaui 700 Kasus
"Instruksinya kan baru disampaikan minggu lalu, jadi buat kami agak kesulitan untuk realisasinya," kata Dewi dalam jumpa pers di Logandeng, Playen pada Senin (21/12/2020).
Ia mengatakan kesulitan tersebut dimulai dari sisi pengadaan.
Sebab ada mekanisme dan persyaratan yang harus dilewati agar bisa mendapatkan alat Rapid Test Antigen tersebut.
Lantaran dianggap mendadak, Dewi pun menyatakan Gunungkidul belum siap untuk instruksi tersebut jika harus diberlakukan pada libur akhir tahun ini.
Namun secara anggaran pihaknya tidak ada masalah.
Baca juga: Pengamanan Nataru, Ratusan Personel Diterjunkan di Kabupaten Gunungkidul
"Berkaitan dengan instruksi ini tentu akan dikoordinasikan lagi bagaimana pelaksanaannya nanti," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Asti Wijayanti pun menyampaikan alasan serupa.
Proses yang berjenjang membuat praktek dari instruksi tersebut sulit dilakukan.
Ia mencontohkan bagaimana ketika pengunjung yang sudah terlanjur tiba di pintu Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) harus ditanyakan hasil Rapid Test Antigen.
Begitu juga dengan mekanisme tindak lanjut jika hasilnya diketahui reaktif.
"Apakah mereka harus pulang atau tidak, tentu jadi sulit. Belum lagi situasi mudah sekali berubah," tutur Asti.
Baca juga: Berikut Daftar Harga Kebutuhan Pokok di Gunungkidul yang Merangkak Naik jelang Libur Nataru