Warga Desa Gempol Klaten Temukan Batu Bata Kuno, Diduga Struktur Candi Zaman Kerajaan Mataram

Setumpuk batu bata kuno yang tertimbun di dalam area persawahan Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Istimewa Petugas melakukan pendataan batu bata merah kuno yang ditemukan oleh warga Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Setumpuk batu bata kuno yang tertimbun di dalam area persawahan Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten ditemukan oleh warga sekitar.

Tumpukan batu bata merah kuno itu, diduga struktur bangunan candi peninggalan zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Pegiat Klaten Heritage Community (KHC), Harry Wahyudi mengatakan jika struktur batu bata kuno itu ditemukan oleh salah seorang warga yang sedang menggali area persawahan di desa tersebut pada Selasa (15/12/2020) sore.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Melesat, Penjual dan Pembeli di Pasar Wates Kulon Progo Mengeluh

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Dispar Gunungkidul Klaim Belum Ada Kasus di Destinasi Wisata

"Jadi struktur ini ditemukan warga saat proses pembuatan (rencana) taman untuk Desa Gempol, kebetulan lokasi tersebut adalah tanah kas desa," ujarnya pada Tribun Jogja, Jumat (18/12/2020).

Harry melanjutkan, begitu mendapatkan informasi adanya penemuan itu, pihaknya ikut mendampingi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Klaten, Rabu (16/12/2020) untuk melakukan observasi awal.

Penampakan awal batu bata merah yang ditemukan oleh warga Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Selasa (15/12/2020).
Penampakan awal batu bata merah yang ditemukan oleh warga Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Selasa (15/12/2020). (Istimewa)

Temuan itu, juga telah dilaporkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk tindakan lebih lanjut.

"Temuan awal baru struktur batu bata merah dengan kondisi masih intact yang sudah terkupas 3 lapis dengan orientasi utara selatan diperkirakan bagian batur bangunan (candi) dari masa Mataram Kuno," jelasnya.

Selain menemukan struktur batu bata merah itu, diakui Harry, juga ditemukan sebuah batu lingga semu yang tidak jauh dari lokasi penemuan struktur diduga candi itu.

Baca juga: Antisipasi Macet Libur Nataru, Dishub Sleman Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sejumlah Titik Ini

Baca juga: BREAKING NEWS: Sri Sultan HB X Tegaskan Wisatawan yang ke Yogyakarta Wajib Rapid Tes Antigen

"Iya, juga ada sebuah batu lingga semu (lingga patok) yang ditemukan di sungai dengan jarak sekitar 50 meter di selatan lokasi diduga candi," imbuhnya.

Ia pun memperkirakan jika struktur utama dari bangunan yang diduga candi tersebut masih tertanam di dasar tanah.

"Jadi yang ditemukan kemarin itu, diperkirakan baru bagian batur sisi barat, sedangkan struktur utamanya diduga masih terpendam di dalam tanah," tandasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved