Vaksin Covid-19 Mana yang Akan Digunakan di Indonesia? Ini Penjelasan Kemenkes

Pemerintah saat ini masih menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai vaksin Covid-19.

Editor: Muhammad Fatoni
IST
Ilustrasi vaksin covid 19 

Vaksin BNT162b2 hasil kerjasama Pfizer-BioNTech ini menjadi salah satu produk yang banyak diburu negara di dunia.

Inggris sudah curi start untuk memvaksinasi warganya sejak beberapa minggu lalu. Sementara, Kanada sudah menyetujui penggunaan vaksin itu untuk disuntikkan ke warga negaranya.

Diketahui, efektivitas vaksin BNT162b2 adalah sebesar 95 persen. Uji klinis fase 3 vaksin ini melibatkan 42 ribu relawan, sekitar separuhnya menerima suntikan vaksin dan sisanya plasebo.

Total, ada 170 relawan yang kemudian terinfeksi Covid-19 tapi hanya 8 yang berasal dari kelompok penerima suntikan berisi vaksin atau sekitar 5 persen.

Angka itu jauh melampaui ekspektasi WHO yang sudah cukup puas dengan efektivitas vaksin lebih dari 50 persen untuk penggunaan darurat di tengah pandemi yang masih berkecamuk.

Bahan aktif vaksin adalah messenger RNA (mRNA) yang membawa instruksi pembuatan protein paku seperti yang ada pada virus corona Covid-19, SARS-CoV-2.

Protein paku oni yang berperan virus itu bisa menginfeksi sel. Bahan aktif mRNA dalam vaksin itu sendiri sintetis, tidak diekstrak dari SARS-CoV-2 hidup.

Bahan itu dikemas dalam sebuah material lemak berukuran nano. Dilarutkan dalam cairan garam, material itu kemudian diinjeksikan ke dalam jaringan otot lengan atas.

Bahan aktif mRNA akan direspons sel-sel imun yang mengikuti instruksi membuat protein paku sehingga seakan-akan tubuh kedatangan (terinfeksi) virus corona Covid-19.

Namun apakah vaksin ini akan masuk ke Indonesia? Bisa iya, bisa tidak.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Budi Hidayat mengatakan, hingga bulan November 2020, belum ada keputusan apakah Indonesia akan memasukkan vaksin Corona Pfizer-BioNTech ke dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

5. Vaksin mRNA-1273 buatan Moderna, Amerika Serikat

Tanda untuk perusahaan farmasi Pfizer di Cambridge, Massachusetts, pada 18 Maret 2017, dan kantor pusat Moderna di Cambridge, Massachusetts pada 18 Mei 2020.
Tanda untuk perusahaan farmasi Pfizer di Cambridge, Massachusetts, pada 18 Maret 2017, dan kantor pusat Moderna di Cambridge, Massachusetts pada 18 Mei 2020. (DOMINICK REUTER, Joseph Prezioso / AFP)

Setelah melalui proses yang panjang, Moderna akhirnya menyelesaikan uji coba fase 3 vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan, bernama mRNA-1273.

Moderna menyatakan bahwa hasil final menunjukkan kemanjuran keseluruhan vaksin mereka adalah 94,1 persen (sebelumnya 94,5 persen) dan 100 persen efektif mencegah kasus penyakit Covid-19 yang parah.

Uji coba fase 3 vaksin Covid-19 Moderna melibatkan 30.000 peserta AS. Setengah dari peserta diberi dua dosis vaksin, pemberian terpisah dengan jeda empat minggu dan setengah lainnya diberi vaksin plasebo yang dijadikan kelompok kontrol.

Selama uji coba, 196 orang mengembangkan Covid-19, yang mana terdiri dari 185 orang yang ada di kelompok plasebo dan 11 orang di kelompok vaksin.

Sebanyak 30 kasus pada kelompok plasebo mengalami gejala Covid-19 parah dan tidak ada kasus yang parah pada kelompok vaksin.

"Analisis primer yang menunjukkan hasil positif ini menegaskan kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit Covid-19 dengan tingkat kemanjuran 94,1 persen. Terpenting, vaksin kami mampu mencegah penyakit Covid-19 yang parah," kata Stéphane Bancel, CEO Moderna, seperti dikutip dari IFL Science.

Vaksin ini diperkirakan akan masuk ke Indonesia. Sebab, Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengisyaratkan akan memesan vaksin buatan Moderna.

Rencananya, pemerintah segera menghubungi produsen vaksin asal AS tersebut.

"(Vaksin) Moderna Insyaallah minggu ini kami juga akan hubungi mereka," ujarnya dalam rapat bersama Komisi IX, Kamis (10/12/2020).

( tribunnews/ tribun jogja )

Sebagian rrtikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes Tunggu Rekomendasi BPOM Soal Vaksin Covid-19 yang Digunakan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved