Cat Lovers
FAKTA : Kucing Merah Langka Yang Eksotis Ini Masih Ada Di Hutan Kalimantan, Wajib Dilindungi
FAKTA : Kucing Merah Langka Yang Eksotis Ini Masih Ada Di Hutan Kalimantan, Wajib Dilindungi
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seekor kucing merah langka pernah tertangkap kamera peneliti satwa di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kucing merah tersebut terekam pada tahun 2016. Sebuah camera trap berhasil menangkap pergerakan kucing merah tersebut. Dokumentasi dari satwa endemik Kalimantan dengan nama ilmiah Catopuma badia ini tercatat merupakan temuan pertama kalinya di hutan Kaltim.
Dokumentasi ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa satwa dengan famili Felidae marga Catopuma ini ternyata ada di Sungai Wain. Belum banyak orang tahu tentang spesies kucing merah ini, bahkan masyarakat di sekitar Sungai Wain.
Para peneliti juga jarang meneliti spesies ini, karena itu informasi tentang kucing merah sangat minim. Sejak 2002 spesies ini sudah ditetapkan sebagai satwa terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Dikutip dari Kompas.com, bermula dari uji coba camera trap buatan Jepang. Suatu ketika pada 2004, Rustam Fahmy mendapat kabar dari sebuah lembaga riset mamalia di Jepang.
Baca juga: Pintu Depan Rumah Kamu Bakal Tambah Keren Jika Ada Tanaman Hias Berikut Ini
Baca juga: Awas, Yang Suka Tidur Satu Ranjang Bareng Kucing Miliki Risiko Seperti Ini, Bisa Kena Parasit
Baca juga: Ingin Suasana Rumah Yang Tenang, Kamu Bisa Memilih Cat Nuansa Warna Alam, Berikut Ini Penjelasannya
Lembaga tersebut mengabarkan kepada Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda ini, akan ada uji coba camera trap. Kamera jebak yang dilengkapi sensor gerak itu berfungsi menangkap semua objek yang bergerak di area cakupannya.
Singkat cerita, kamera tersebut akhirnya diujicobakan di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun sama.
Total ada 10 kamera yang dipasang di Hutan Lindung Sungai Wain dan Bukit Soeharto, Kutai Kertanegara. Kamera itu dibiarkan merekam aktivitas hewan mamalia di dua kawasan tersebut selama lima tahun sejak 2014-2019. “Saat itu target utamanya mamalia pada umumnya.
Tidak fokus pada spesis tertentu saat uji coba camera trap itu,” ungkap Rustam kepada Kompas.com.
Dalam kurun waktu tersebut, Rustam dan kawan-kawan harus gonta-ganti baterai dan kapasitas film yang terbatas.
Dari 15.000 gambar atau foto yang ditangkap camera trap, hanya dua foto menangkap gerak kucing merah.
“Itu pun hanya satu individu. Usia saya tidak tahu, tapi jenis kelamin jantan,” terang Rustam.

Paling langka Umumnya, kata Rustam, spesies kucing liar yang hidup di hutan Kalimantan ada lima macam. Selain kucing merah, ada kucing tandang (Prionalurus planiceps), kucing batu (Pardofelis marmorata), kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) dan macan dahan (Neofelis diari).
Karena erat kaitannya dengan satwa asli Kalimantan, sebagian daerah di Kaltim bahkan menjadikan satwa langkah ini sebagai ikon daerah. Macan dahan misalnya, dijadikan ikon oleh Kabupaten Kutai Barat.
Jika berpergian ke Sendawar, ibu kota Kutai Barat, Anda akan menemukan patung macan dahan di sejumlah titik. “Tapi dari semua spesies itu, kucing merah yang paling susah ditemukan," ungkap Rustam.