8 Bentuk Mr P yang Umum Dimiliki Pria di Dunia

Sebuah penelitian mengatakan bahwa di dunia pada umumnya ada 8 bentuk Mr P yang dimiliki oleh pria. Berikut ini beberapa bentuk penis yang umum

Editor: Rina Eviana
duniafitnes.com
Ilustrasi 

Tribunjogja.com - Ternyata alat kelamin pria atau penis punya bentuk yang berbeda-beda. Maka jangan khawatir jika bentuk Mr P Anda tak seperti umumnya.

Ya, kebanyakan pria merasa tidak percaya diri kala berada di ranjang lantaran bentuk Mr P nya dirasa kurang menarik.

Padahal saat bercinta hal yang paling penting bukanlah bentuk atau ukuran dari Mr P, namun teknik dan juga bagaimana pria dapat membawa suasana saat bercinta.

Akan tetapi banyak wanita mementingkan bentuk dari Mr P dengan alasan mendapat kepuasan lebih dari bentuk - bentuk penis tertentu.

Ilustrasi
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto)

Sebuah penelitian mengatakan bahwa di dunia pada umumnya ada 8 bentuk Mr P yang dimiliki oleh pria.

Berikut ini beberapa bentuk penis yang umum dimiliki pria:

1. Churros

Salah satu bentuk penis yang paling umum dimiliki pria adalah berbentuk lurus seperti churros.

Bentuk churros ini terlihat seperti pangkal hingga batangnya. Umumnya, bentuk penis ini lebih kurus.

Lantaran bentuknya tersebut pria yang memiliki penis Churros harus menyiasati dengan posisi bercinta tertentu.

Sebisa mungkin, cari posisi yang memungkinkan paha pasangan berada cukup dekat.

Baca juga: Penis Bengkok Ketika Ereksi? Mungkin Ini Penyebabnya

2. Besar dan Panjang

Banyak yang menyebut bentuk penis besar dan panjang menjadi idaman. Meski demikian, belum tentu demikian yang dirasakan saat melakukan hubungan seks.

Dalam sebuah penelitian bahkan terungkap fakta bahwa perempuan lebih memilih pasangan dengan ukuran penis tidak terlalu besar untuk komitmen jangka panjang.

Bagi mereka yang memiliki bentuk penis besar dan panjang, sebaiknya memilih posisi bercinta yang memberi kendali bagi pasangan.

Entah itu kedalaman atau kemiringan untuk menghindari rasa tidak nyaman.

3. Bentuk seperti Timun

Selanjutnya ada juga bentuk penis seperti timun yang membuat lebih leluasa mengeksplorasi berbagai gaya.

Jika bisa dibilang sebagai kelebihan, bentuk penis ini cocok dengan sebagian besar bentuk vagina sehingga pengalaman bercinta jadi lebih nyaman.

4. Mikropenis

Ada sebagian kecil orang yang secara medis diklasifikasikan memiliki penis berukuran mikro atau kecil.

Ketika mengalami ereksi, panjangnya tidak lebih dari 7-8 cm. Diduga, salah satu penyebab mikropenis adalah rendahnya kadar testosteron seseorang saat perkembangan dalam kandungan.

Baca juga: Waspadai Jika Warna Mr P Berubah Keunguan, Bisa Jadi 6 Hal Ini Penyebabnya

Meski demikian, bentuk penis mikro bukan berarti tidak bisa merasakan kepuasan bercinta.

Pilih posisi yang memungkinkan penetrasi mendalam, seperti meletakkan bantal di bawah bokong pasangan.

5. Seperti roket

Bentuk penis lain adalah seperti roket, lebar di bagian pangkal namun semakin mengecil di kepalanya.

Selama perbedaan ukuran ini tidak drastis, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.

6. Tebal seperti sosis

Bentuk penis yang tebal juga dimiliki sebagian besar pria. Tak perlu panjang, namun bentuk penis yang tebal sangat mungkin memuaskan pasangan.

Untuk dapat mencapai G-spot, coba posisi misionaris atau spooning sehingga kontak bisa lebih dalam.

Baca juga: Benarkah Lubang Miss V Longgar Jika Sering Berhubungan Intim? Begini Penjelasan Pakar

7. Melengkung seperti pisang

Ilustrasi penis, kondom
Ilustrasi penis, kondom (Photo by Deon Black from Pexels)

Bentuk penis tak selalu lurus, ada juga yang melengkung layaknya pisang. Bentuk ini berkembang saat masa pubertas.

Untuk menghindari rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual, cari posisi berhadapan sehingga vagina pasangan bisa memberi ruang yang cukup untuk penis.

8. Peyronie’s Disease

Bentuk penis terakhir adalah contoh langka yang cukup mengkhawatirkan, yaitu penis yang melengkung sekitar 10 hingga 25 derajat.

Konsekuensinya, penderita Peyronie’s Disease bisa merasa kesulitan – bahkan kesakitan – saat bercinta.

Penyebabnya bisa terjadi karena trauma pada penis yang menyebabkan cedera. Selain itu, faktor genetik dan usia juga turut menjadi faktor risiko terjadinya Peyronie’s Disease.

Kondisi ini bisa diobati dengan pengobatan atau operasi. Perlu diingat bahwa bentuk penis bisa berubah seiring dengan bertambahnya usia.

Tentunya, kadar testosteron turut mengambil peran signifikan. Perkembangan bentuk penis dimulai sejak usia 9 tahun, saat kelenjar pituitari memerintah tubuh untuk memproduksi testosteron.

Pada beberapa orang, ada kemungkinan penis menjadi melengkung seiring dengan pertambahan usia.

Perbedaan bentuk penis antara satu pria dan lainnya adalah hal yang sangat wajar.

Apabila bentuk penis terasa mengganggu aktivitas atau dirasa kurang normal, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter. Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa dicoba.(sonora.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved