Berita Yogyakarta

Tanggapan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soal Isu Larangan Kunjungan Wisatawan yang Beredar via WhatsApp

Kota Yogyakarta selalu terbuka bagi kunjungan wisatawan. Pemkot Yogyakarta juga selalu siap menerapkan protokol kesehatan terhadap wisatawan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi 

TRIBUNJOGJA.COM - Kabar yang beredar melalui Whatsapp terkait sudah penuhnya kapasitas ruang perawatan COVID-19 dan meminta warga dari luar daerah supaya menunda dulu kunjungannya ke kota pelajar ditanggapi Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Ia menegaskan, Kota Yogyakarta selalu terbuka bagi kunjungan wisatawan. Pemkot Yogyakarta juga selalu siap menerapkan protokol kesehatan terhadap wisatawan yang masuk.

Wakil Wali Kota Yogyakarta pun menyebut kabar yang beredar itu tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

ILUSTRASI - Situasi kawasan Malioboro tampak lengang pada libur nasional bertepatan dengan pelaksanaan Pilkada serentak, Rabu (9/12/2020).
ILUSTRASI - Situasi kawasan Malioboro tampak lengang pada libur nasional bertepatan dengan pelaksanaan Pilkada serentak, Rabu (9/12/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo)

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membantah kabar yang beredar melalui aplikasi Whatsapp terkait sudah penuhnya kapasitas ruang perawatan COVID-19 dan meminta warga dari luar daerah supaya menunda dulu kunjungannya menuju kota pelajar.

Pesan berantai yang tersebar antara satu grup menuju grup yang lain tersebut, berisi lebih kurang sebagai berikut :

"Bpk/Ibu, iki himbauan dari teman  Satgas Covid-19.. UGM: Kalau ada saudara yg mau ke Jogja diingatkan utk ditunda dulu. Untuk rekan2, bila tidak sangat penting dan mndesak, sementara ditunda dulu untuk ke jogja nggih. Saya sebagai tim  satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama mhs (3 lantai ) untuk isolasi yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami hrs siapkan apartemen UGM untuk cadangan. Jogja merah merata, kecuali sebagian Gunung Kidul dan Kulon Progo."

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pesan yang beredar itu jelas berasal dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Pasalnya, situasi Kota Yogyakarta saat ini masih terkendali.

Ia pun tidak mengetahui secara pasti, siapa yang menghembuskannya.

"Itu dari teman-teman UGM saja sudah ada bantahan ya, WA beredar, terus digabung-gabungkan dengan Solo dan segala macam. Saya kira itu perbuatan orang-orang yang tidak jelas. Tapi, sama teman-teman malah dikirim dan dilanjutkan ke yang lain," ujarnya, Jumat (11/12/2020).

Ia menyatakan, sejak awal Kota Yogyakarta selalu terbuka bagi wisatawan, terutama menjelang libur akhir tahun nanti, mengingat penanganan COVID-19 cukup terkendali.

Terlebih, sampai saat ini, wilayahnya sama sekali belum menyentuh zona merah dan masih sebatas orange.

"Artinya, sebenarnya karena kita sudah jelas tidak menutup Kota Yogyakarta untuk wisatawan, maka mau tidak mau kita harus menyiapkan diri, khsusnya untuk penerapan protokol kesehatannya," tambah Heroe.

Menurutnya pesan yang beredar dan viral, hingga lini-lini media sosial tersebut, sengaja dikirim untuk memunculkan kesan bahwa Kota Yogyakarta gagal dalam penanganan virus corona.

Padahal, imbuh Wawali, kenyataannya jauh dari apa yang dikatakan oleh si pembuat pesan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved