Penempakan Simpatisan FPI
Kronologi Penembakan Simpatisan Rizieq Shihab Versi Polisi dan Versi FPI
Kronologi Penembakan Simpatisan Rizieq Shihab Versi Polisi dan Versi FPI
Laskar khusus bersenjata Fadil menyebutkan bahwa enam orang yang ditembak itu merupakan laskar khusus yang mengawal Rizieq Shihab.
"Jadi dari hasil penyelidikan awal, kelompok yang menyerang diidentifikasi sebagai laskar khusus yang selama ini menghalang-halangi proses penyidikan," kata Fadil.
Laskar khusus itu didapati membawa senjata tajam berupa pedang, celurit, dua pistol dengan 10 butir peluru.
"Ini sudah ada tiga (peluru) yang ditembakkan," ujar Fadil.
Namun, Fadil tak menjelaskan dua jenis senjata api yang digunakan laskar khusus FPI.
Ia hanya memastikan bahwa dua senjata api itu merupakan asli.
"Kerugian yang dialami oleh petugas adalah sebuah kendaraan yang rusak karena dipepet serta terkena dari tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," ucapnya.
Baca juga: Polda Metro Jaya Klaim Punya Semua Bukti Penyerangan Terhadap Polisi, Rekaman Voice Note Jadi Kunci
Baca juga: Perintah Kapolri Jendral Idham Azis untuk Anggotanya Pascainsiden Tewasnya 6 Pengawal Rizieq Shihab
Laskar disebut tahu diikuti polisi dan rencanakan penyerangan
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, rombongan simpatisan Rizieq sudah menyadari ada mobil polisi yang mengikuti mereka.
Itu disimpulkan berdasarkan rekaman percakapan lewat voice note para laskar khusus FPI itu.
"Dari voice note yang nanti mungkin ada di antara barang bukti yang sudah kami angkat, itu nyata sekali bagaimana perencanaannya, bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi, kemudian bagaimana dipancing, dan dipepet," kata Tubagus.
Menurut Tubagus, polisi melihat adanya perencanaan dari para simpatisan FPI untuk menyerang polisi.
Ia mengatakan, mobil polisi sempat ditabrak beberapa kali.
"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kami yang akan dihentikan kami dan kemudian melakukan penyerangan," ujar Tubagus.
Kemudian, Tubagus mengatakan, para simpatisan tersebut menyerang polisi menggunakan senjata api dan senjata tajam.