Pameran Seni

Keren, Perupa Ini Visualkan Karya Perang Kaum Manusia Melawan Virus Corona

Keren, Perupa Ini Visualkan Karya Perang Kaum Manusia Melawan Virus Corona.Perupa Heri Dono menggelar pameran tunggal bertajuk Kala Kali Incognito.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yudha Kristiawan
dok pri / Tirtodipuran Link
Pameran Tunggal Heri Dono 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -

Pameran Tunggal Heri Dono
Pameran Tunggal Heri Dono (dok pri / Tirtodipuran Link)

Beragam ekspresi dan cara dilakukan masing masing orang agar tetap "waras" selama pandemi Covid 19.

Di kalangan seniman perupa, banyak yang kemudian merespon kondisi saat ini dengan terus menyalakan api "perlawanan" dengan berkarya.

Kali ini giliran perupa Heri Dono menggelar pameran tunggal bertajuk Kala Kali Incognito.

Pameran yang digelar di Galeri 2 Tirtodipuran Link dari tanggal 6 November sampai dengan 3 Januari 2021 ini menampilkan 7 lukisan dan 2 karya seni instalasi yang akan dipamerkan untuk pertama kalinya.

Dalam Kala Kali Incognito, Heri Dono berniat untuk menyeritakan perang kaum manusia melawan virus corona, yang tidak lain adalah pertempuran buta tanpa harapan melawan
Roda Waktu.

Baca juga: Lirik Lagu Why Do You Love Me Sandhy Sondoro Why do you love me so sweet and tenderly

Baca juga: Lirik Lagu Senyumlah Andmesh Kamaleng Senyumlah, syukuri hidupmu Tunjukkan pada dunia

Baca juga: Lirik Lagu Kehidupan Yang Sempurna, Tak Pernah Ada Sandhy Sondoro Kehidupan yang indah hanya

Heri Dono memilih dewa laki-laki, Kala, yang dalam mitologi Jawa ingin menelan bulan dan menjerumuskan bumi ke dalam kegelapan.

Dengan keinginannya untuk menelan bulan, Kala ingin menelan waktu, karena bulan juga memiliki arti sebagai siklus lunar selama
28 hari.

“Kita membuat perencanaan dengan berbagai macam jadwal, dan seolah waktu harus mematuhi kita. Corona virus datang untuk mengingatkan kita bahwa kita bukanlah penguasa
waktu,” ungkap Heri.

Lanjut Heri Dono, faktanya, semua tokoh dalam lukisan KALA KALI INCOGNITO adalah boneka atau wayang. Menurut Heri Dono, segala sesuatu dalam hidup ini merupakan paradoks.

Dalam kebutaan mereka, para tokoh seolah menjadi pejuang dan pahlawan super palsu tidak melihat bahwa mereka melompat-lompat di bawah tatapan penuh belas kasihan planet kita,
lautan, hutan, langit, yang mereka jarah.

Pameran Tunggal Heri Dono
Pameran Tunggal Heri Dono (dok pri / Tirtodipuran Link)

Hanya bumi yang tahu bahwa pada akhirnya dia akan memenangkan perang ini, tanpa pertempuran apapun.

Untuk diketahui, Heri Dono merupakan seniman kontemporer Indonesia termuka yang lama berproses di Yogyakarta.

Ia memiliki sejarah perjalanan karir dan prestasi yang panjang, serta sudah dikenal
masyarakat seni rupa kontemporer internasional.

Dalam praktek keseniannya, dia sering terinspirasi oleh figur dalam cerita wayang kulit sambil menyinggung berbagai tema isu sosio politik dalam lukisan dan karya instalasinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved