Penembakan 6 Simpatisan Rizieq Shihab di Tol Cikampek: Kronologi, Barang Bukti Hingga Pernyataan FPI

Enam orang yang diduga simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tewas ditembak aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek

Editor: Muhammad Fatoni
Tangkapan layar Kompas TV
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah) menunjukkan barang bukti saat konferensi pers terkait penyerangan simpatisan pemimpin FPI Rizieq Shihab terhadap polisi. Konferensi pers digelar di Markas Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020). 

Barang Bukti Senpi dan Sajam

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, menunjukkan senjata yang digunakan oleh sejumlah orang yang diduga sebagai pendukung Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Senjata berupa dua pucuk pistol dan pedang katana itu digunakan untuk menyerang polisi yang tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Polda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.

Menurut Fadil, ada tiga peluru senjata api asli yang telah digunakan dalam aksi penyerangan terhadap polisi itu.

"Asli (bukan senpi rakitan). Ini sudah ada tiga yang ditembakkan," ujar Fadil.

Sebanyak enam orang yang diduga pengikut Rizieq tewas. Sementara total penumpang yang ada di dalam mobil tersebut adalah 10 orang.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha )

Fadil menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas bagi siapa saja yang menghalangi petugas dalam melakukan penyelidikan.

Ia juga mengimbau Rizieq Shihab untuk datang ke Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan.

Rizieq dan menantunya dipanggil ke Polda Metro Jaya terkait kasus kerumunan yang terjadi di Markas FPI pada 14 November lalu, saat diselenggarakannya acara pernikahan putri dari Rizieq bernama Najwa Shihab.

Pernyataan FPI

Sekretaris Front Pembela Islam (FPI), Munarman, membantah bahwa laskar pengawal Rizieq Shihab menyerang polisi terlebih dahulu dalam peristiwa bentrok di Tol Jakarta-Cikampek.

"Tidak benar. Laskar FPI tidak pernah memiliki senjata api," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin siang.

Munarman menyesalkan pengakuan polisi bahwa enam pengawal Rizieq ditembak mati karena melakukan penyerangan.

"Tentu hal tersebut harus ada pertanggungjawaban secara hukum dari pihak yang melakukan pembunuhan," sambungnya.

Keterangan berbeda pun disampaikan oleh FPI melalui Ketua Umum Ahmad Shabri Lubis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved