Covid-19 Dikabarkan Tewaskan Lebih dari 50 Ribu Orang di Korea Utara

Pandemi covid-19 dikabarkan menewaskan lebih dari 50 ribu orang di sebuah fasilitas karantina rahasia di Korea Utara.

Editor: Hari Susmayanti
AFP/KCNA VIA KNS/STR
Dalam foto yang diambil pada 25 Agustus 2020 dan dirilis oleh media Korea Utara KCNA pada 26 Agustus 2020, nampak Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan komite pusat Partai Buruh Korea di Pyongyang. 

TRIBUNJOGA.COM, PYONGYANG – Pandemi covid-19 dikabarkan menewaskan lebih dari 50 ribu orang di sebuah fasilitas karantina rahasia di Korea Utara.

Dari puluhan ribu orang yang dikabarkan meninggal akibat covid-19 ini, sebanyak 4.200 orang di antaranya merupakan prajurit militer.

Kabar tewasnya puluhan ribu orang akibat covid-19 ini dilaporkan oleh Daily NK.

Daily NK merupakan kantor berita yang fokus pada kabar Korea Utara namun berbasis di Korea Selatan.

Daily NK dijalankan oleh para pembelot Korea Utara yang sangat kritis terhadap pemerintahan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagaimana dilansir dari The Washington Times.

Kantor berita tersebut juga menyebutkan bahwa di antara korban yang tewas tersebut, sebanyak 4.200 di antaranya merupakan personel angkatan bersenjata Korea Utara.

Daily NK mengeklaim laporannya tersebut bersumber dari para pejabat militer di Korea Utara.

Laporan Daily NK tersebut dipublikasikan pada Jumat (4/12/2020) pekan lalu.

Kendati demikian, The Washington Times tidak dapat memverifikasi laporan Daily NK tersebut.

Di sisi lain, seorang analis Korea Utara dari Foundation for Defense of Democracies, David Maxwell, mengatakan laporan tersebut harus dilihat dengan campuran skeptisisme dan keseriusan.

"Kita harus skeptis terhadap laporan itu.

Tetapi jika (laporan itu) benar, kita perlu waspada," kata Maxwell yang juga merupakan mantan perwira Pasukan Khusus Amerika Serikat ( AS).

Baca juga: Pastikan Keamanannya, Presiden Jokowi Sebut Vaksin Sinovac Harus Diuji Terlebih Dahulu Oleh BPOM

Baca juga: Inilah Perjalanan Penjemputan Vaksin Corona dari Jakarta-Beijing-Jakarta

Maxwell menambahkan, dalam pernyataan yang dia kirim melalui email, bahwa jika laporan tersebut terbukti benar, maka akan menyebabkan ketidakstabilan yang signifikan di dalam Korea Utara.

Hal itu tentu saja, imbuhnya, berimplikasi pada pengambilan keputusan Kim Jong Un dalam situasi kriris.

Laporan tentang adanya kamp karantina Covid-19 rahasia bertepatan dengan laporan upaya Korea Utara untuk meretas sejumlah perusahaan yang mengembangkan vaksin Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved