Sudah Longgarkan Pariwisata, Pemkot Magelang Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berharap, geliat ekonomi rakyat khususnya pariwisata tetap berjalan, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan.
TRIBUNJOGJA.com – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berharap, geliat ekonomi rakyat khususnya pariwisata tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Salah satunya, kami sudah memberikan pembatasan jam operasional Gunung Tidar di Kelurahan Magersari, Magelang Selatan. Hal ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menggelar “Mlaku-mlaku Tilik Kampung” di Kelurahan Magersari, Selasa (01/12/2020).
Awalnya, Sigit sempat menggagas penutupan tempat pariwisata itu saat pandemi mulai bergejolak. Apalagi, Magersari sempat menjadi kawasan episentrum pada awal pandemi lalu.
"Akan tetapi, sekarang mulai dilonggarkan agar perekonomian masyarakat tidak terlalu terupuk,” imbuhnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Tribun Jogja terima, Jumat (04/12/2020).
Sebab, tak sedikit masyarakat yang bergerak menjadi pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga faktor ekonomi mereka terpengaruh oleh Gunung Tidar.
Adapun keberadaan Kebun Raya Gunung Tidar dianggap sebagai potensi besar untuk mengembangkan potensi perekonomian masyarakat.
“Ini karena, setiap tahun, angka kunjungan wisatawan ke pusat pulau Jawa itu terus meningkat,” ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
Maka dari itu, lanjut Sigit, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang senantiasa memberikan sentuhan pembangunan, agar Kebun Raya Gunung Tidar kian populer sebagai destinasi wisata religi andalan di Jawa Tengah (Jateng).
Meski demikian, Sigit mengaku, pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 membuat kunjungan ke tempat wisata religi itu turun drastis.