Komisi X DPR RI Dorong Pemulihan Ekonomi di Destinasi Wisata Kulonprogo

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap devisa negara setelah migas, batu bara dan sawit. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Kunjungan kerja panja ekonomi kreatif komisi X DPR RI pada masa persidangan II Tahun Sidang 2020 di Taman Budaya Kulonprogo, Jumat (4/12/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mendorong pemulihan sektor pariwisata dan penguatan ekonomi kreatif di masa pandemi Covid-19. 

Sebab pariwisata termasuk sektor andalan. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mengatakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap devisa negara setelah migas, batu bara dan sawit. 

Sehingga pihaknya memberikan rekomendasi kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menghasilkan kebijakan seperti membangkitkan kembali destinasi wisata dengan menerapkan protokol Cleanliness, Healthy, Safety dan Environment Sustainability (CHSE). 

"Faktanya ketika ekonomi bangkit dengan membuka destinasi wisata juga berbanding lurus dengan kasus Covid-19. Oleh karena itu, perlu evaluasi dengan mendorong dan membangkitkan ekonomi masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya usai kunjungan kerja panja ekonomi kreatif Komisi X DPR RI di Taman Budaya Kulonprogo, Jumat (4/12/2020). 

Menurutnya, yang terpenting masyarakat tetap sehat tetapi ekonomi terus bergulir. 

Sebab, kata dia kunci terbesar dari sektor pariwisata adalah amenitas, aksesibilitas dan atraksi. 

"Namun dari ketiga itu yang paling berat aksesibilitas. Contohnya aksesibilitas di Kulon Progo yang seolah-olah tidak ada hubungannya dengan Borobudur, tapi ternyata ada akses yang menuju ke Purworejo, Kulon Progo dan Magelang yang merupakan ruas jalan kabupaten sepanjang 6 km dengan dana sekitar Rp106 Miliar. Hal seperti itu nanti yang akan kami sampaikan ke pemerintah pusat," terang Abdul. 

Ia melanjutkan, ketika pandemi Covid-19 mulai mereda, sektor pariwisata sudah terpenuhi baik amenitas, aksesibilitas dan atraksi tersebut. 

Anggota Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti, mengatakan untuk kembali menggiatkan sektor pariwisata prinsipnya harus ada ketentuan yang dibuat. 

"Kita sedang proses sekaligus menguatkan pariwisata. Tetapi sekiranya ada ketentuan-ketentuan yang harus ditaati harus tetap dilaksanakan," ujarnya. 

Dikatakan Esti, Kabupaten Kulon Progo yang notabene destinasi wisata alam tidak terlalu sulit dalam menerapkan jaga jarak untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. 

Namun demikian ia tetap menekankan pemahaman kepada para pelaku wisata, pengunjung serta pembuat kebijakan untuk tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19. 

Bupati Kulon Progo, Sutedjo, mengatakan Kulon Progo yang saat ini memiliki beragam potensi wisata mulai dari wisata kuliner, alam dan religi tetap menerapkan aturan yang ada. 

Terlebih, Dinas Pariwisata Kulon Progo terus melakukan peninjauan, pemantauan dan pembinaan kepada pengelola destinasi wisata.

Terutama dalam pengelolaan dan penerapan aturan di masa pandemi saat ini. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved