Pengelola Wisata di Kulonprogo Khawatir Lonjakan Pengunjung Pascalibur Akhir Tahun 2020 Dipangkas
Keputusan pemangkasan libur cuti bersama tersebut justru membuat kekhawatiran tersendiri bagi pengelola wisata di Kulonprogo
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah telah resmi memutuskan untuk memangkas libur cuti bersama di akhir tahun 2020 selama tiga hari.
Namun, keputusan pemangkasan libur cuti bersama tersebut justru membuat kekhawatiran tersendiri bagi pengelola wisata.
Salah satunya di destinasi wisata Pule Payung, Kabupaten Kulonprogo.
Humas Pule Payung, Eko Purwanto, mengatakan pemangkasan libur natal dan tahun baru (Nataru) akan membuat pengelola destinasi wisata sedikit kerepotan dalam mengatur pembatasan pengunjung.
"Dalam hal pembatasan pengunjung malah yang repot, karena pengunjung akan berduyun-duyun datang di hari yang sama bukan memilih hari yang mereka inginkan. Sehingga akan terjadi kerumunan," katanya Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Ini Langkah Antisipasi Puskesmas Wates Minimalisir Potensi Penyakit Demam Berdarah di Kulonprogo
Baca juga: Dinas Pariwisata Kulonprogo Tak Permasalahkan Pemangkasan Cuti Bersama dan Libur Akhir Tahun 2020
Sebab berdasarkan prediksinya akan terjadi lonjakan pengunjung di hari tertentu karena waktu libur yang cukup singkat.
Untuk mengantisipasi penumpukan pengunjung itu, pihaknya menyiapkan penambahan personel jaga di destinasi wisata.
Terutama yang bertugas mengatur akses jalan dan pengawasan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Namun, menurutnya pembatasan pengunjung di destinasi sulit dilakukan apabila mereka sudah terlanjur datang namun kuota di tempat wisata tersebut sudah memenuhi kuota.
"Karena jika ditolak untuk masuk mereka akan marah tapi kalau diterima akan terjadi keramaian di tempat wisata sehingga timbul kerumunan seperti saat libur panjang akhir Oktober kemarin," ucap Eko.
Terlebih kata dia, untuk libur Natal dan tahun baru pihaknya mempersiapkan penambahan kurang lebih 10 personil.
Sehingga total keseluruhan 30 personil yang akan berjaga di destinasi wisata tersebut.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo juga telah berkoordinasi dengan seluruh pengelola destinasi wisata di Kulonprogo.
Baca juga: Musim Penghujan, Potensi Penyakit DBD dan Leptospirosis di Kulonprogo Meningkat
Baca juga: Ratusan Anak Muda Dipersiapkan Jadi Duta Perubahan Perilaku di Kulonprogo untuk Sosialisasikan 3M
Pihaknya mewanti-wanti pengelola wisata agar menghadapi libur Nataru dengan lebih tertib terhadap prokes agar tidak menimbulkan klaster pariwisata.
Oleh sebab itu, Dinas Pariwisata Kulonprogo juga melakukan pengecekan kembali di tempat wisata yang telah diberikan rekomendasi uji coba operasional terbatas.
Destinasi wisata yang masih taat terhadap prokes nantinya akan diberi stiker sebagai penanda masih layak untuk terus buka.
Namun bagi yang tidak taat terpaksa harus dilakukan pembinaan terlebih dulu.
( tribunjogja.com )