Bantul
Hingga November 2020, 4 Warga Bantul Meninggal Akibat DBD
Dari Januari hingga November 2020, Dinas Kesehatan Bantul mencatat sudah ada 1.137 kasus yang dilaporkan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul berdasarkan surat keterangan dini rumah sakit terus bertambah.
Dari Januari hingga November 2020, Dinas Kesehatan Bantul mencatat sudah ada 1.137 kasus yang dilaporkan.
Dari jumlah tersebut, 4 orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, hingga bulan November 2020 jajarannya telah melakukan audit terhadap 5 kasus kematian yang dicurigai deman berdarah dengue.
Baca juga: Masuk Musim Penghujan, Waspadai Penyakit DBD, Diare dan Leptospirosis
Hasilnya, 4 orang dinyatakan positif meninggal karena penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
Rinciannya, "2 orang dari Kecamatan Sewon, 1 dari Banguntapan dan 1 dari Kasihan," ujar dia, Rabu (2/12/2020).
Sementara satu kasus lain menurutnya meninggal dunia bukan karena demam berdarah.
"Tapi infeksi penyakit lainnya," lanjut dia.
Oki, sapaan akrab Sri Wahyu, mengungkapkan, total kasus DBD yang dilaporkan tahun ini, jumlahnya hampir sama dibanding tahun sebelumnya.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2019 lalu tercatat ada sebanyak 1.140-an kasus dengan angka kematian 4 orang.
Baca juga: Waspada DBD Saat Musim Penghujan
Artinya, kata dia, apabila dihitung dari case fatality rate atau angka kematian kasus DBD di Bantul masih terbilang rendah yaitu 0,3 persen, atau masih di bawah ambang batas kesehatan dunia.
"Batas maksimal WHO kan 1 persen. Kita masih dibawah itu," ucapnya.
Oki meminta warga Bantul jangan lengah. Diimbau agar senantiasa melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M yaitu, menguras tempat-tempat yang menjadi perindukan nyamuk.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
Lalu, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. (Tribunjogja.com)