Pilkada Gunungkidul 2020
H-7 Pilkada Gunungkidul, Masih Ada 762 KPPS di Gunungkidul yang Belum Lakukan Rapid Test
Ketua KPU Gunungkidu melaporkan ada sebanyak 762 KPPS yang belum melakukan Rapid Test hingga Rabu (02/11/2020) ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sepekan jelang pelaksanaan Pilkada, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul menemui kendala dari petugas KPPS. Sebagian diketahui belum menjalani Rapid Test.
Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani, melaporkan ada sebanyak 762 KPPS yang belum melakukan Rapid Test hingga Rabu (02/11/2020) ini.
"270 di antaranya adalah KPPS di Kalurahan Bejiharjo," ungkap Hani ditemui di Bejiharjo, Karangmojo siang ini.
Menurutnya, ada berbagai alasan mengapa mereka belum menjalani Rapid Test. Mulai dari kendala waktu, takut, hingga trauma.
Alasan trauma ini terutama ditemukan di Bejiharjo, yang mana sebelumnya berstatus zona merah COVID-19.
Hani mengatakan pihaknya akan berupaya mencarikan solusi dari masalah tersebut, mengingat saat ini sudah mendekati pencoblosan.
Upaya pendekatan pada mereka yang menolak Rapid Test pun akan diperkuat.
"Masalah ini akan kami laporkan juga ke KPU DIY dan KPU RI, karena kondisi serupa bisa terjadi di daerah lain yang melakukan Pilkada," jelasnya.
Pembahasan polemik ini pun dilakukan melibatkan sejumlah instansi terkait hari ini.
Termasuk di antaranya Bupati Gunungkidul Badingah, Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan, hingga Panewu Karangmojo Marwanta Hadi.
Marwanta mengatakan sampai saat ini tercatat baru ada 54 KPPS dari Kalurahan Bejiharjo yang sudah menjalani Rapid Test.
Sedangkan sebagian besar belum melakukan.
"Total ada 324 petugas KPPS di Bejiharjo ini, yang belum Rapid Test sebanyak 270 orang," ungkapnya.
Terkait masalah ini, Marwanta menyatakan akan membantu KPU Gunungkidul mengatasi masalah tersebut.
Salah satunya dengan memberikan pemahaman pada mereka yang belum Rapid Test.
Apalagi ia mengungkapkan dari 54 petugas yang sudah menjalani Rapid Test, seluruhnya menunjukkan hasil non reaktif.
Hasil ini pun bisa menjadi bahan pendekatan pada 270 petugas lain.
"Intinya kami akan upayakan agar mereka yang belum Rapid Test bersedia melakukan pemeriksaan sebelum hari pencoblosan," kata Marwanta.
( tribunjogja.com )