Jelang Pencoblosan, Bawaslu Gunungkidul Akan Lakukan Bimtek untuk Panwascam

Bawaslu Gunungkidul akan melakukan sejumlah bimbingan teknis (bimtek) kepada para anggota Panwascam

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Salah satu calon pemilih saat mengikuti simulasi pencoblosan Pilkada Gunungkidul pada Sabtu (21/11/2020) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksanaan Pilkada Gunungkidul kini tinggal sepekan lagi. Selain Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul pun turut melakukan berbagai persiapan.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Gunungkidul, Rosita, mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah bimbingan teknis (bimtek).

"Bimtek kami lakukan dengan membahas teknis pengawasan saat pelaksanaan Pilkada nanti," kata Rosita pada Minggu (29/11/2020).

Ia mengatakan Bimtek ini akan diberikan pada jajaran Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan) serta Panwaslu Kalurahan.

Bimtek dilakukan dengan tujuan peningkatan kapasitas.

Rosita juga mengatakan salah satu materi bimtek adalah hasil evaluasi dari simulasi pencoblosan.

Simulasi tersebut sudah dilakukan KPU Gunungkidul pada 21 November lalu.

"Ada sejumlah catatan yang kami rangkum sebagai evaluasi saat simulasi kemarin," ujarnya.

Selain agenda bimtek, Bawaslu Gunungkidul saat ini juga disibukkan dengan proses pemeriksaan Rapid Test massal.

Pemeriksaan ini dilakukan pada 1.900 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS).

Koordinator Divisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu Gunungkidul, Rini Iswandari, mengatakan pemeriksaan Rapid Test tersebut masih dalam proses.

Sebab ada beberapa petugas yang melakukan Rapid di hari lain.

"Rapid Test kami lakukan serentak pada 26 November lalu, namun ada beberapa PTPS yang belum bisa di hari tersebut," kata Rini.

Rapid Test menjadi syarat utama bagi PTPS sebelum ditugaskan untuk pelaksanaan Pilkada Gunungkidul.

Pemeriksaan ini dilakukan setelah mereka dilantik dan menjalani bimtek perdana.

Rini mengatakan Rapid Test wajib dilakukan demi menjamin kondisi kesehatan ribuan PTPS tersebut.

Apalagi saat ini masih pandemi dan mereka akan bertugas langsung di tiap TPS.

"Jika nanti ada yang reaktif dari pemeriksaan tersebut, maka yang bersangkutan akan kami gantikan dengan calon lain," katanya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved