Dinas Kominfo DIY Sarankan Penggunaan Jogja Pass Pada Pembelajaran Tatap Muka
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai penggunaan Jogja Pass dapat digunakan untuk mendorong
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai penggunaan Jogja Pass dapat digunakan untuk mendorong proses pembelajaran tatap muka nanti.
Kepala Dinas Kominfo DIY, Rony Primantohari mengatakan, pihaknya sudah melakukan diskusi tentang penggunaan Jogja Pass di lingkup pendidikan dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora DIY) .
"Sudah ada percakapan terkait hal ini, tinggal menunggu koordinasi dari lembaga terkait saja. Karena, Jogja Pass sendiri memang aplikasi yang didesain untuk pendataan sekaligus memudahkan proses tracing dan tracking apabila terjadi penularan," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Ratusan PNS Pemkab Magelang Jalani Tes Narkoba
Baca juga: Jalur Sepeda Hadir di 9 Jalan Protokol di Kota Magelang
Baca juga: Festival Ruwat Rawat Borobudur Diselenggarakan Secara Virtual
Saat ini, lembaga pendidikan yang sudah menerapkan aplikasi Jogja Pass yaitu SMAN 6 Yogyakarta.
Penggunanya tak hanya terbatas pada pelajar namun seluruh masyarakat sekolah meliputi, pengajar maupun staf administrasi.
Skema penggunaannya pun tetap sama dengan yang digunakan untuk umum.
"Penggunaan Jogja Pass sudah disosialisasikan ke SMAN 6 Yogyakarta sejak Mei lalu. Sejauh ini, penggunaannya belum ada kendala malahan lebih mempermudah pihak sekolah untuk meminimalisir terjadinya kerumunan," ujarnya.
Baca juga: Kisah Sujinah yang Tak Bisa Ambil Tabungan Rp165 Juta Miliknya di KUD, Alasannya Tak Masuk Akal
Baca juga: Jawa Tengah Catatkan Kasus Aktif Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Gubernur Ganjar Pranowo
Ia menambahkan, nantinya Jogja Pass juga akan dibuat sebagai absensi digital.
Sehingga, tidak perlu lagi menggunakan absesensi manual maupun finger print.
"Untuk absensi digital masih dalam tahap pengembangan. Karena, rencananya pemakaian akan dikhususkan untuk lingkungan perkantoran dan pendidikan," pungkasnya. (ndg)