Kasus Suap Red Notice Djoko Tjandra
Irjen Napoleon Menduga Ada Dalang Besar di Balik Kasus yang Menjeratnya
Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte merasa dikorbankan dalam kasus yang menjeratnya saat ini.
Editor:
Hari Susmayanti
Antara foto/Sigit Kurniawan via Kompas.com
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Joko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya dalam sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/11/2020). Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu didakwa menerima suap 200 ribu dolar Singapura dan 270 ribu dolar AS dalam kasus penghapusan nama Joko Tjandra dari Daftar Pencarian Orang (DPO) Interpol.
Bahkan, ia menduga ada hal yang lebih besar lagi, yakni upaya menutupi suatu perbuatan pidana.
Napoleon mengungkapkan, tak menutup kemungkinan ada andil pejabat Polri lain atas hal-hal yang menimpanya di kasus tersebut.
Kendati demikian, ia menyerahkan prosesnya dalam persidangan yang sedang berjalan.
“Nanti pengadilan yang akan menjawabnya. Saya ditempatkan di sini, bersama dengan penjahat narkoba, koruptor, bahkan bersama dengan orang yang saya tangkap bulan Juni lalu di Serbia, Maria Pauline Lumowa,” ujarnya.
“Jeruji di sini tidak akan memakan badan dan mental saya,” ucap Napoleon.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Respons Irjen Napoleon saat Ditanya soal Keterkaitan Kasus dengan Bursa Calon Kapolri
Berita Terkait