Drama Korea
5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah Perusahaan Rintisan Samsan Tech di Drama Korea Start-Up
Memasuki episode 11 drama Korea ‘Start-Up’, penonton dibuat gregetan dengan Samsan Tech yang seenaknya sendiri menandatangani akuisisi kontrak dengan
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Hari Susmayanti
Ini adalah sebuah ide brilian karena memudahkan tunanetra untuk hidup sehari-hari. Aplikasi seperti ini juga dibutuhkan pasar.
Baca juga: BIODATA Yeo Jin Goo Manajer di Hotel del Luna, Ternyata Ikut Main di Drama Korea Start-Up Lho!
Baca juga: SINOPSIS Drama Korea Start-Up Episode 9 : Kebohongan 15 Tahun yang Terkuak
3. Pembagian saham yang jelas

Berbicara tentang pembagian saham memang cukup sensitif, namun itu harus dibicarakan. Kepemilikan saham di dunia bisnis itu penting dan juga berkaitan dengan pengambilan keputusan.
Di awal, Samsan Tech membagi saham sama rata antara para anggota dan ayah Do San serta sepupunya. Namun, Han Ji Pyeong menolak pembagian itu.
Menurutnya, jika saham dibagikan rata, sulit untuk para member jika ada konflik di perusahaan. Investor juga melihat hal tersebut sebagai suatu hal yang aneh.
Maka, keputusan yang harus diiyakan adalah CEO harus memiliki setidaknya 60-70 persen saham. Dia yang akan menjadi kemudi dari perusahaan itu.
4. Realistis

Berbisnis berarti harus realistis. Berangan-angan boleh tapi harus disesuaikan dengan kondisi pasar. Samsan Tech sendiri kadang tidak realistis saat berbisnis.
Beberapa kali mereka selalu berimajinasi seperti Google atau Amazon tapi tidak tahu bagaimana caranya untuk berjualan.
Mereka ingin kerja di Silicon Valley tapi sering besar kepala dengan pencapaian-pencapaian yang telah didapat.
Ini berbeda dengan Injae Company yang dipimpin Won In Jae. Ia paham dengan bisnis yang realistis, sehingga tidak mudah berimajinasi terlalu tinggi tanpa tahu keadaan di dunia nyata.
Awalnya, aplikasi NoonGil hanya memiliki akurasi hingga 92,4 persen, lebih rendah daripada aplikasi kecerdasan buatan yang dimiliki Injae Company, yang mencapai 93,1 persen.
Akan tetapi, Do San mencoba realistis bahwa itu adalah angka yang mereka dapatkan mengingat aplikasi NoonGil akan digunakan di HP. Sehingga, mereka sampaikan apa adanya kepada para juri.
Jika digunakan di HP, maka harus ada titik temu antara akurasi dan daya dari HP sendiri. Meski cukup disayangkan karena hasil mereka tak lebih tinggi dari Injae Company, namun Do San percaya bahwa aplikasinya bisa digunakan di komputer dengan spek terendah sekalipun.
5. Jangan mudah tergiur dengan investasi besar-besaran
