TNI Copot Baliho Rizieq Shihab, Sikap Tegas Pangdam Jaya hingga Pasukan Elite Awasi Markas FPI

Pasukan TNI menggelar razia di wilayah Jakarta untuk mencopot spanduk dan baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab

Editor: Muhammad Fatoni
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah), seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM - Langkah pasukan TNI yang mencopot sejumlah baliho bergambar pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) menjadi sorotan publik.

Sebagian memberikan apresiasi terkait langkah tegas TNI tersebut, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan apa yang dilakukan oleh pasukan TNI itu.

Melansir dari kompas.com, Pasukan TNI menggelar razia di wilayah Jakarta untuk mencopot spanduk dan baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Jumat (20/11/2020).

Pantauan Kompas.com, pasukan TNI mulai patroli dari kawasan Monas hingga Slipi.

Baca juga: Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Beri Keterangan Terkait Acara Rizieq Shihab

Baca juga: Cerita Anies Baswedan saat Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jawab 33 Pertanyaan Selama 9 Jam

Awalnya, pasukan TNI dengan mengendarai sepeda motor menggelar razia dari arah Monas menuju Patung Kuda, kemudian ke arah Bank Indonesia, pasar Tanah Abang, Slipi, lalu kembali ke Monas.

Mereka langsung mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab yang ditemui di sepanjang jalan.

Setidaknya ada empat baliho berukuran besar dan sejumlah baliho kecil bergambar Rizieq yang dicopot oleh pasukan TNI.

Pernyataan Pangdam Jaya

Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman, mengakui memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho  Rizieq Shihab.

Sebelumnya, video rekaman sejumlah tentara mencopot spanduk Rizieq viral di media sosial.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman melambaikan tangan ke arah massa pendemo di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta pada Selasa (13/10/2020) sore.
Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman melambaikan tangan ke arah massa pendemo di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta pada Selasa (13/10/2020) sore. (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Dudung memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.

"Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya.

Patroli Pasukan Elite TNI

Pangdam Jaya juga membenarkan adanya patroli pasukan TNI dengan kendaraan taktis di Petamburan III, dekat markas FPI.

Hal itu menjawab video pergerakan pasukan yang beredar di media sosial.

Menurut Pangdam Jaya, giat pasukan TNI di Petamburan itu memang kegiatan patroli rutin untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Dudung lalu mengingatkan Rizieq Shihab dan FPI akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti," kata Dudung.

Baca juga: Buntut Kerumunan di Acara Rizieq Shihab, 2 Kapolda Dicopot hingga Rencana Pemanggilan Anies Baswedan

Baca juga: Soal Kerumunan di Acara Rizieq Shihab, Anies Baswedan Mengaku Sudah Kirim Surat Namun Tak Digubris

Mendengar pernyataan Dudung itu, prajurit TNI yang berada di Monas langsung bertepuk tangan.

Dudung kemudian merespons itu.

"Semua prajurit mendukung. Siap kalian ya?" kata Dudung.

"Siaaap," jawab para prajurit TNI kompak.

Pasukan Koopssus di Petamburan

Hari Kamis kemarin, mendadak mobil operasi pasukan elite TNI berhenti di depan markas organisasi pimpinan Habib Rizieq, FPI di Petamburan, Jakarta, langsung viral.

Belakangan pasukan elite TNI kembali mencuat setelah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melibatkan para Jenderalnya muncul ke publik.

Bahkan kemarin, Panglima TNI juga sidak ke markas pasukan elite TNI mulai dari Kopassus, Marinir, dan Korpaskhas, dalam rangka meninjau kesiapan pasukan.

Kini pasukan elite TNI lainnya, turut mencuri perhatian setelah iring-iringan mobil operasinya berhenti di depan markas Front Pembela Islam ( FPI ) di Petamburan.

Aksi berhentinya mobil pasukan elite TNI di jalan tak jauh dari markas FPI itu langsung viral di medsos.

Dalam video yang beredar di media sosial, terdapat empat unit kendaraan TNI berhenti di depan jalan menuju Markas FPI.

Saat berhenti kendaraan TNI yang mendapat kawalan Polisi Militer itu tersebut masih menyalakan sirine.

Adapun di antara iring-iringan tersebut terdapat kendaraan taktis yang bertuliskan Koopssus TNI atau Komando Operasi Khusus, salah satu pasukan elite TNI.

Di belakangnya terdapat dua truk yang biasa digunakan untuk mengangkut prajurit TNI.

Netizen menilai hal tersebut sebagai upaya “menunjukkan kekuatan” setelah acara hajatan Rizieq Shihab mendapat sorotan.

Komandan Koopssus (Dankoopssus) TNI, Mayjen TNI Richard Tampubolon memastikan tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan iring-iringan kendaraan TNI di kawasan Markas FPI.

Jenderal bintang 2 ini menjelaskan kendaraan tersebut berhenti untuk menyusun rangkaian dalam perjalanan menuju markas TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.

Ia secara kebetulan, saat pengawal mengecek urutan iring-iringan, berada di dekat markas FPI.

"(Konvoi kendaraan TNI ) menuju perjalanan kembali ke markas, susunan konvoi harus hati-hati di jalan," ujar Richard Tampubolon saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/11/2020).

Richard menambahkan cek kendaraan tersebut juga dilakukan saat jalan dalam keadaan padat, sehingga tidak menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan.

"Sepertinya pas jalan macet dan sekaligus cek kendaraan serta urutan konvoi tetap tertib sesuai protap bila konvoi, ya sehingga aman bagi semua pengguna jalan," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasukan TNI Copot Sejumlah Baliho Bergambar Rizieq Shihab di Jakarta"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved