Netflix Umumkan Season 2 Emily In Paris : Bos Sylvie Akui Kehebatan Skill Marketing Emily

Kabar gembira, mini seri 'Emily In Paris' yang tayang di Netflix akan memiliki musim kedua. Artinya, penonton bisa melihat bagaimana kelanjutan kisah

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
Netflix
Emily In Paris 

TRIBUNJOGJA.COM - Kabar gembira, mini seri 'Emily In Paris' yang tayang di Netflix akan memiliki musim kedua. Artinya, penonton bisa melihat bagaimana kelanjutan kisah Gabriel (Lucas Bravo), Emily (Lily Collins), Camille (Camille Razat) dan Sylvie Grateau (Phillipine Leroy-Beaulieu).

Pengumuman itu disampaikan oleh karakter Sylvie Grateau dengan nada sedikit mengejek melalui siaran pers, dikutip dari Aceshowbiz.

"Terlepas dari sikapnya yang terlalu percaya diri dan kurangnya pengalaman sebelumnya dalam pemasaran barang-barang mewah, dia tetap berhasil memikat beberapa klien kami yang sulit terkesan selama waktu singkatnya di Savoir," demikian bunyi catatan itu, Kamis (12/11/2020).

Emily In Paris
Emily In Paris (Netflix)

"Sebut saja kesempatan Bonne, atau kecerdikan Amerika, saya condong ke yang pertama. Hasilnya sangat mengesankan. Kami senang memiliki Emily di Paris! Tapi tolong jangan biarkan dia tahu itu," tutup Sylvie.

Di Instagram resmi @netflix, para pemain 'Emily in Paris' juga membuat video promosi dengan mengatakan 'Deux'.

"Deux (dua) lebih baik daripada satu (un). Aku terkejut dan sangat senang (lebih karena kecemasan Sylvie) untuk menyampaikan #EmilyinParis akan kembali ke @netflix dengan musim kedua! Terimakasih untuk cinta dan dukungannya! Aku harap kalian juga tertarik!" tulis Lily Collins di akun Twitternya @lilycollins.

Baca juga: Dukung Pengembangan Film Dalam Negeri, Spanyol Pungut Pajak untuk Netflix dan Platform Lain

Musim pertama, serial 'Emily in Paris' menceritakan tentang Emily Cooper, eksekutif pemasaran muda yang dipindahkan ke Paris untuk membantu memasarkan produk mewah dengan gaya Amerika.

Sepanjang musim, diperlihatkan bagaimana Emily berusaha memasukkan pemikiran Amerika dalam memasarkan produk. Tentu saja, ada pertentangan antara Emily dan bos Sylvie.

Sylvie menilai, Emily terlalu percaya diri untuk bekerja di Paris, apalagi dia tidak bisa berbahasa Prancis. Semua orang di kantor harus mau berbicara Inggris dengannya.

Baca juga: Akhirnya Terjawab, Netflix Korea Rilis Teaser yang Tampilkan Jun Ji Hyun Main di Sekuel Kingdom

Ketidakmampuannya berbahasa Prancis itu juga membuat hal menjadi lebih sulit. Sebagai contoh, ketika ia harus menghadapi Pierre Cadault, desainer Prancis yang sangat teliti.

Emily In Paris
Emily In Paris (Netflix)

Di apartemen, ia juga merasa sulit berkomunikasi dengan penjaga. Sebab, penjaga itu hanya berbicara bahasa Prancis. Beruntung, Emily sering dibantu oleh Gabriel, pria tampan yang tinggal di bawah kamarnya.

Selain menceritakan pekerjaan Emily, serial itu juga menampilkan hubungan cinta segitiga Camille, Gabriel dan Emily. Persahabatan Mindy (Ashley Park) dan Emily juga disorot sebab Mindy adalah satu-satunya teman Emily di Paris.

Selain menceritakan tentang keindahan kota Paris yang membuat siapapun jatuh cinta, 'Emily in Paris' juga menampilkan deretan fesyen yang dikenakan Emily.

Baca juga: REKOMENDASI Drama Korea Netflix November 2020, Komedi Romantis hingga Aksi

Sosok di balik busana ikonik Emily adalah Patricia Field, seorang desainer kostum kondang yang sudah malang melintang di dunia desain kostum.

Ia juga menciptakan tampilan ikonik pada serial 'Sex and the City'. Tak hanya itu, Field juga menjadi penata busana untuk film mode ikonik lainnya, seperti 'Ugly Betty', 'The Devil Wears Prada' dan 'Confessions of A Shopaholic'.

Produser Emily in Paris, Darren Star, yang juga mengerjakan 'Sex and The City', menjadi motivasi Field bergabung di serial terbaru ini.

Emily In Paris
Emily In Paris (Netflix)

"Dia meneleponku terlebih dahulu untuk segala sesuatu, itulah alasan utamanya," kata Field, dalam sebuah wawancara telepon bersama majalah.

Meski begitu, estetika Prancis sebagai latar belakang film juga membuatnya tertarik bergabung dengan proyek ini. Ia mengingat ketika tokoh Carrie Bradshaw dari serial SATC pergi ke Paris, membuatnya memiliki banyak fantasi tentang paris.

"Seperti, orang Amerika yang berada di Paris, karena saya berada di zaman Audrey Hepburn, Leslie Caron, saya sangat menyukai gagasan Paris yang apik," katanya.

Itulah mengapa pada adegan di mana Emily pergi ke opera, Field mendandaninya persis seperti Audrey Hepburn, dengan gaun tulle hitam dari Christian Siriano. Menurutnya, itu sebagai bentuk penghormatan terhadap Hepburn.

Meski begitu, Field belum pernah mengerjakan proyek yang sepenuhnya difilmkan di Paris, sehingga ia merasa perlu memahami seluruh gagasan Prancis.

Field dikenal gemar membuat tampilan pakaian mewah untuk perempuan, terlepas dari status ekonomi tokohnya.

Kecenderungan Carrie Bradshaw untuk membeli Fendi Baguettes dengan anggaran bujet seorang kolumnis, atau kecintaan Rebecca Bloomwood yang sarat utang pada tas Henri Bendel, adalah contohnya.

Emily In Paris
Emily In Paris (Netflix)

Pekerjaan marketing tingkat tinggi Emily secara realistis sebetulnya bisa membuat tokoh tersebut menggunakan pakaian desainer, namun Field tidak membuat itu.

Ia justru membuat tokohnya memakai pakaian dari banyak butik vintage serta situs pakaian mewah seperti Farfetch dan Luisa via Roma.

"Bagiku, pekerjaanku adalah menciptakan pakaian yang menarik, original dan cantik untuk para pemeran," katanya.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved