Status Siaga Gunung Merapi

Dengar Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Warga Desa Klakah Minta Dievakuasi ke Barak Pengungsian

Dengar Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Warga Desa Klakah Minta Dievakuasi ke Barak Pengungsian

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Gunung Merapi terlihat dari Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, BOYOLALI - Gunung Merapi kembali mengeluarkan suara gemuruh hingga membuat warga di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah khawatir.

Warga pun memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman pada Rabu (11/11/2020) kemarin.

Warga memilih untuk mengungsi setelah mengikuti sosialisasi tanggap bencana Gunung Merapi.

Desa Klakah merupakan kawasan rawan bencana (KRB) karena jaraknya sekitar 3 hingga 4 kilometer dari Gunung Merapi.

Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan, suara gemuruh terdengar setelah warga selesai mengikuti sosialisasi tanggap bencana Gunung Merapi.

Sosialisasi kepada warga lereng Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY masif dilakukan sejak dinaikkan statusnya dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

"Setelah selesai sosialisasi ada (suara) gemuruh dari atas (Merapi).

Warga sebetulnya mau turun. Ditambah dengan suara itu (Gunung Merapi) warga minta turun (dievakuasi)," kata Marwoto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Update Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini, Terjadi Guguran di Puncak Merapi 6 Kali Rabu 11 November

Baca juga: Status Merapi Siaga, BPPTKG Yogyakarta Jelaskan Dua Kemungkinan Skenario Erupsi Gunung Merapi

Pihaknya menerjunkan armada untuk mengevakuasi warga turun ke tempat pengungsian sementara yang disiapkan pemerintah desa di TPPS Bale Desa Klakah.

Mereka dievakuasi bersama dengan warga kelompok rentan.

Mereka setiap malam tidur di pengungsian dan pagi hingga sore harinya mereka beraktivitas seperti biasa di rumah, seperti mengurus sawah dan mencari pakan ternak.

"Data sampai tadi malam ada 84 orang pengungsi. Mereka terdiri lansia (lanjut usia) dan balita," terang dia.

Marwoto mengatakan, sejak berstatus siaga, warga sering mendengar suara gemuruh dan udara di sekitar lereng Gunung Merapi cukup panas.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada.

Warga juga diminta untuk menyiapkan barang-barang berharga yang dapat dilangsung dibawa jika sewaktu-waktu gunung tersebut erupsi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved