Gunungkidul
Polres Gunungkidul Siagakan Personel hingga Alat Hadapi Potensi La Nina
Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul menggelar Apel Kesiapan Siaga Bencana pada Selasa (10/11/2020).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul menggelar Apel Kesiapan Siaga Bencana pada Selasa (10/11/2020).
Apel ini turut diikuti oleh instansi lain seperti TNI, BPBD, PMI, Dinas Perhubungan, SAR, Satpol-PP, hingga Tagana dari Gunungkidul.
Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan menyampaikan apel dilakukan untuk memastikan kesiapan personel hingga peralatan yang dimiliki.
"Apel juga kami lakukan sebagai koordinasi untuk memudahkan penanganan saat terjadi bencana," kata Agus di Mapolres Gunungkidul.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Inisiasi Pembangunan Karang Raya Ecopark, Kembangkan Tanaman Srikaya
Lebih lanjut, ia menganggap koordinasi dan pengecekan kesiapan perlu dilakukan mengingat adanya potensi bencana dari fenomena La Nina.
Apalagi beberapa waktu lalu hujan dan angin kencang menyebabkan kerusakan di wilayah Nglipar dan Karangmojo.
Secara personel, Agus mengatakan pihaknya siap menerjunkan sekitar 330 aparat dari Polres Gunungkidul sendiri.
Jumlah ini masih akan ditambah dengan personel dari berbagai unsur terkait, termasuk jajaran Polsek dan Koramil.
"Nanti akan ada koordinasi lagi di lapangan, terutama di lingkup Polsek dan Koramil," ungkapnya.
Adapun peralatan yang disiapkan berupa perahu karet, baju pelampung, hingga gergaji mesin yang bisa membantu proses penanganan dan evakuasi saat terjadi banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Baca juga: Kata Dinas Pertanian Gunungkidul, Ini Yang Harus Dilakukan Petani Hadapi Efek La Nina
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul Drajad Ruswandono menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan dana dari Belanja Tak Terduga. Total dana yang disiapkan sebesar Rp 50 miliar.
"Itu sudah kami tempatkan di APBD Perubahan 2020. Selain untuk penanganan bencana, dana tersebur juga digunakan untuk penanganan COVID-19," jelas Drajad.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul pun siap menerjunkan personel dari BPBD, PMI dan Tagana. Pemetaan wilayah rawan bencana hidrometeorologi sebelumnya juga sudah dilakukan oleh BPBD.
Drajad mengungkapkan alokasi dana Rp 50 miliar tersebut berasal dari re-focusing APBD Gunungkidul.
Anggaran sebesar Rp 210 miliar didapat dari kebijakan tersebut, di mana yang sudah terpakai sekitar Rp 47 miliar sejak Maret hingga Oktober 2020 ini.
"Jadi kalau dicadangkan Rp 50 miliar untuk penanganan bencana, kami optimis masih mencukupi," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)