Kriminal

Misteri Tewasnya Warga Gamping Sleman di Sekitar Lapangan Kentungan

kepolisian menduga penemuan mayat yang menggemparkan warga Kentungan, Condongcatur, Depok, Sleman merupakan korban penganiayaan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
google.com
Lapangan Kentungan Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta -- Polsek Depok Timur, Kabupaten Sleman masih melakukan penelusuran atas penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di sekitar Lapangan Kentungan, Jalan Kaliurang Km 6,5 Senin (9/11/2020).

Pihak kepolisian menduga penemuan mayat yang menggemparkan warga Kentungan, Condongcatur, Depok, Sleman merupakan korban penganiayaan.

Pasalnya terdapat tanda-tanda kekerasan pada mayat yang ditemukan oleh warga, di sekitar Lapangan tersebut.

Saat ditemukan korban posisi miring ke kanan menghadap ke selatan menggunakan celana jean biru dan badan tertutup selimut.

Korban mengalami luka pada pipi sebelah kanan, bawah telinga kanan mengalami robek 2 cm, belakang telinga sebelah kanan luka 1 cm, pelipis kanan, mata sebelah kanan lebam, dan pendarahan pada telinga kanan.

Kapolsek Depok Timur, Kompol Suhadi mengatakan, identifikasi mayat sudah dilakukan oleh tim Inafis dari Kepolisian dan beberapa dokter dari RS Bhyangkara Polda DIY.

Hasilnya identitas korban telah ditemukan dengan inisial MAR usia 22 tahun, warga Kaliabu, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman.

Analisa Polisi, korban tergeletak di TKP sudah sekitar tiga jam.

Hal itu diketahui dari hasil autopsi yang dilakukan oleh tim Inafis yang saat itu datang sekitar pukul 08.10 WIB.

Sementara penemuan mayat pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB.

"Diduga korban meninggal sudah sekitar tiga hingga empat jam. Itu setelah dokter datang dan melakukan olah TKP ya," katanya, Senin (9/11/2020).

Lebih lanjut, Suhadi mengatakan, untuk saat ini proses penyelidikan sedang berlangsung.

Ia menegaskan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Terdapat luka hantam dipunggung korban. Namun demikian, Suhadi masih belum memastikan luka tersebut berasal dari benda tajam atau tidak.

"Indikasinya memang ada tanda-tanda kekerasan. Namun hasilnya masih nunggu dari dokter."

"Apakah lebam karena senjata tajam atau lainnya. Mudah-mudahan terduga pelaku segera terungkap," ujarnya.

Suhadi menambahkan, dari keterangan saksi, beberapa jam sebelum penemuan mayat, warga sekitar telah mendengar keributan.

Kejadian itu antara pukul 02.15 WIB dini hari.

Saat ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB sepeda motor korban juga ditemukan di samping mayat tersebut.

"Kejadian sekitar pukul dua dini hari. Keterangan saksi memang ada keributan malam itu. Tapi masih kami dalami untuk hal itu," tegasnya.

Masih kata Suhadi, korban biasa mengantar isterinya untuk berjualan di Pasar Colombo, Sleman.

Sesaat sebelum kejadian, sang isteri sempat panik lantaran hingga dini hari tidak ada kabar.

Barulan pada Senin pagi, MAR justru ditemukan tergeletak tak bernyawa di sekitar Lapangan Kentungan, Sleman.

Polisi hingga kini masih mendalami, apakah MAR benar dieksekusi di Lapangan Kentungan atau terdapat TKP lain kemudian jasadnya dibuang di Lapangan Kentungan.

"Kemungkinan ya ada dua TKP. Makanya akan kami kembangkan," tegas di.

Diketahui korban kini meninggalkan isteri dan satu anaknya. ( Tribunjogja.com | Maw | Hda )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved