Terima Kabar Ki Seno Nugroho Meninggal, Ki Puthut Wijanarko Langsung Naik Asam Lambungnya

Ki Puthut Wijanarko ini merupakan salah satu sahabat dekat dalang Ki Seno Nugroho sejak kira-kira 1997

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Acara doa dan peringatan 7 hari meninggalnya Dalang Ki Seno Nugroho digelar di kediaman keluarga Ki Seno Nugroho di Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Senin (9/11/2020) malam. 

Mereka meriung berdiskusi, tepat tiga hari setelah meninggalnya Ki Seno Nugroho.

Pesan Khusus Ki Manteb

Selain mengungkapkan kesedihannya yang mendalam, Ki Manteb menyampaikan pesan khusus.

Pesan itu ditujukan ke semua penggemar Ki Seno Nugroho, serta secara khusus pesan dan permintaan ditujukan ke putra almarhum, Gading Pawukir.

Ki Puthut Wijanarka di videonya membeber suatu saat pernah mendengar pengakuan Ki Seno Nugroho, ia bisa jadi dalang yang digemari karena Ki Manteb Sudarsono.

Bahkan Ki Seno pernah merasa “habis” ketika ia diminta berduet sepanggung bersama Ki Manteb Sudarsono saat pentas di sebuah perusahaan media di Yogyakarta.

Mosok saya harus duet sama bapake (Ki Manteb), ibaratnya habis darah waktu itu,” ungkap Ki Putut menceritakan pengakuan Ki Seno bertahun lalu.

Saat itu Ki Manteb Sudarsono sudah sedemikian popular sebagai dalang yang sangat terampil. Sabetannya dan aksi panggungnya amat memukau.

Baca juga: Tujuh Hari Pasca Kepergian Dalang Ki Seno Nugroho, Banyak Kisah Haru Terungkap dari Orang Dekat

Baca juga: Gading Pawukir, Penerus Ki Seno Nugroho, Sudah Kembali Unjuk Aksi Latihan Mendalang

Lewat konten video di akun You Tube, beberapa kali Ki Seno Nugroho mengungkapkan, ia mulai fanatik dan ingin mendalang serius sejak pertama kali menonton pertunjukan Ki Manteb Sudarsono di Sasono Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Kidul Keraton Yogyakarta.

Saat itu Seno Nugroho muda diajak Ki Suparman, ayahnya.

Seno takjub melihat aksi panggung Ki Manteb yang sangat atraktif, lain dari pertunjukan wayang umumnya.

Seno Nugroho menonton pertunjukan semalam suntuk itu sampai selesai. Ia yang menonton di posisi terdepan, sampai menolak saat diajak pulang ayahnya.

Lewat bahasa campuran Jawa dan Indonesia, Ki Manteb secara khusus meminta semua penggemar Ki Seno Nugroho merenung.

“Yang kehilangan bukan hanya kalian, aku kelangan. Seno itu bisa terkenal, laris, aku senang bukan main. Ini berarti apa yang ku tanam benar-benar tumbuh,” kata Ki Manteb.

“Nah, saiki wis dipanggil Gusti, jangkane memang wis tekan semono, kodrate Seno,” lanjutnya sembari meminta siapa saja penggemar fanaik Ki Seno Nugroho merenung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved