Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Terkait Guguran Lava di Puncak Gunung Merapi, Tanpa Disertai Awan Panas

Sempat terjadi guguran dengan jarak luncur 750 m ke arah barat laut dan 3.000 m ke arah barat dari puncak Gunung Merapi

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Rendika
Visual guguran Gunung Merapi yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (8/11/2020). 

"Aktivitas (masyarakat) jangan sampai melanggar (masuk) ke 5 Km dari puncak. Itu untuk menjaga kemanan supaya semua itu agar dalam aktivitas itu bisa tenang, dan selamat," urainya.

Destinasi wisata atau pedagang yang berada di radius lima kilometer dari puncak gunung tak beraktivitas sejak kemarin.

Baca juga: BREAKING NEWS : Pemkab Magelang Tutup Semua Daya Tarik Wisata di KRB III Gunung Merapi

Baca juga: Ini Daftar 13 Obyek Wisata di Kabupaten Magelang yang Ditutup Pasca-status Siaga Gunung Merapi

Masyarakat diminta mematuhi anjuran pemerintah dan rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta, termasuk saat diminta mengungsi.

Namun demikian, masyarakat di lereng gunung sudah memahami hal yang perlu dilakukan saat aktivitas Merapi meningkat.

Sebab, masyarakat sudah memiliki pengalaman saat erupsi 2010.

"Iya, sebenarnya masyarakat sudah sadar dengan kondisi Merapi ada peningkatan itu mereka menyesuaikan, karena sudah pengalaman tahun 2010. Jadi tanpa disuruh saja mereka sudah sadar sendiri bahwa memang berbahaya," jelasnya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved