5 Khasiat Ajaib Daun Kelor, Salah Satunya Menurunkan Gula Darah

Khasiat daun kelor berasal dari banyaknya antioksidan yang terkandung di dalamnya.

Editor: Rina Eviana
net
Ilustrasi 

Tribunjogja.com -Daun Kelor adalah nama yang tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut mitos Jawa yang beredar, Daun Kelor dipercaya mengusir makhluk halus dan penangkal guna-guna.

Namun, di ilmu kesehatan, Daun Kelor punya segudang khasiat yang ajaib.

Mengapa? Karena di dalam Daun Kelor banyaknya nutrisi yang terkandung.

Daun Kelor
Daun Kelor (Dok.Wikipedia)

Kaya Nutrisi

Daun kelor mengandung banyak sekali nutrisi yang penting untuk tubuh. Mengutip dari Healthline (healthline.com), terdapat 2 g protein, 12% vitamin C, 9% vitamin A, dan 11% zat besi dalam 21 g daun kelor.

Meski demikian, daun kelor juga mengandung banyak antinutrisi.

Artinya, penyerapan vitamin dan mineral bisa berkurang. Jadi, jumlah daun kelor yang Anda konsumsi tetap harus diperhatikan.

Jika diperlukan, Anda bisa berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.

Baca juga: Manfaat Air Madu dan Jeruk Nipis untuk Kesehatan

Mengandung Banyak Antioksidan

Daun Kelor
Daun Kelor (IST)

Seperti yang telah dikatakan, khasiat daun kelor berasal dari banyaknya antioksidan yang terkandung di dalamnya. Kandungan itu berperan untuk melawan radikal bebas yang menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit. Misalnya, diabetes, sakit jantung, dan penyakit yang lain.

Beberapa jenis antioksidan yang terkandung dalam daun kelor adalah quercetin dan chlorogenic acid. Quercetin bisa membantu menurunkan tekanan darah. Sedangkan chlorogenic acid berpengaruh pada gula darah dalam tubuh.

Mengurangi Peradangan

Healthline mengatakan bahwa daun kelor juga bermanfaat untuk mengurangi peradangan atau inflamasi.

Jika peradangan dalam tubuh terus dibiarkan dan tak diobati segera, kondisi kesehatan Anda bisa terganggu. Resiko penyakit jantung dan kanker bisa meningkat karena hal itu.

Para peneliti percaya bahwa daun kelor memiliki kandungan antiinflamasi utama yang bernama isothiocyanate. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efek tersebut.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved