Berita Kesehatan
Ciri-ciri Luka Akibat Meningkatnya Gula Darah pada Penderita Diabetes
Banyak penderita yang mengalami luka diabetes di kaki dan tidak merasakan sakit. Sehingga, nyeri bukanlah gejala utama penyakit ini.
Kerusakan saraf tersebut dipengaruhi kadar gula darah yang stabil tinggi dalam waktu lama. Kerusakan saraf kerap muncul tanpa rasa sakit. Terkadang, penderita juga tidak menyadari gejala penyakitnya.
Selain itu, penyakit pembuluh darah juga dapat memperburuk kondisi luka kaki penderita diabetes. Pasalnya, gangguan pembuluh darah dapat menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Peningkatan gula darah juga bisa mengurangi daya tahan tubuh saat melawan infeksi.
Dengan demikian, proses penyembuhan luka jadi lebih lambat.
Dilansir dari Medical News Today, penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga lebih berisiko mengalami infeksi bakteri saat memiliki luka.
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko infeksi pada luka diabetes di kaki yakni keringat berlebih, kulit kering dan pecah-pecah, serta infeksi dari kuku kaki.
Baca juga: Faktor Risiko Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai : Dari Diabetes Hingga Darah Tinggi
Cara merawat luka diabetes
Cara merawat luka diabetes perlu melibatkan menjaga gula darah tetap stabil, perawatan kaki, dan mengobati luka diabetes.
Perawatan kaki untuk penderita diabetes meliputi:
- Mencuci kaki setiap hari
- Menepuk kulit hingga kering sebelum mengoleskan pelembab
- Menghindari berjalan kaki tanpa alas kaki
- Hati-hati saat memotong kuku kaki
- Pakai sepatu yang nyaman
- Rajin-rajin memeriksa kondisi kaki
Baca juga: Cegah Diabetes, Kurangi Konsumsi Makanan Manis dengan 4 Langkah Ini
Perawatan luka diabetes
Penderita diabetes perlu memantau setiap luka, termasuk di kaki, dengan cermat.
