Berita Kesehatan
Tips Menjaga Kadar Gula Dalam Darah Tetap Normal Supaya Terhindar dari Diabetes
Kadar gula darah juga merupakan parameter yang penting untuk menentukan risiko diabetes yang diderita.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Gula darah, atau glukosa darah, adalah ukuran jumlah glukosa dalam darah Anda.
Ketika Anda makan karbohidrat, tubuh Anda memecah karbohidrat menjadi glukosa.
Ini menjadi sumber energi utama tubuh Anda, dan mendorong fungsi vital di otak, jantung, hati, dan otot Anda, kata Nestoras Mathioudakis , MD, seorang pakar diabetes di Johns Hopkins Medicine.
Untuk orang-orang tanpa diabetes, pankreas melepaskan insulin untuk membantu sel-sel menyerap glukosa dan bahan bakar tubuh.
Tetapi bagi penderita diabetes, tubuh tidak memproduksi insulin atau tidak bekerja dengan baik, dan akibatnya, kadar gula darah harus diatur dengan hati-hati untuk mencegah komplikasi kesehatan.
Bagi penderita diabetes, mengontrol kadar gula darah merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan.
Kadar gula darah juga merupakan parameter yang penting untuk menentukan risiko diabetes yang diderita.
Gula darah yang terlalu tinggi disertai dengan insulin rendah dapat menyebabkan peningkatan keton atau asam darah yang bisa memicu ketoasidosis diabetik.
Ketoasidosis diabeteik adalah komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi keton berlebihan.
Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami beberapa hal berikut ini:
- sesak napas
- bau nafas
- detak jantung yang cepat
- kebingungan dan disorientasi
- muntah
- dehidrasi
- koma
Seseorang bisa dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula dalam darah lebih dari 250 ml/dl.
Berikut ini beberapa kompilasi yang disebabkan karena gula darah yang terlalu tinggi:
1. Penurunan berat badan
Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tiba-tiba atau tanpa sebab yang pasti.
Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan sehingga tubuh membakar massa otot dan lemak untuk energi.
2. Sering buang air kecil dan haus
Gula darah tinggi bisa mempengaruhi ginjal dan kadar urin.
Akibatnya, tubuh menarik lebih banyak air sehingga penderita sering buang air kecil.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa haus yang tinggi meskipun minum cukup cairan.
3. Mati rasa dan kesemutan
Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan mati rasa, terbakar, atau kesemutan di tangan dan kaki.
Kondisi ini disebabkan oleh neuropati diabetik atau suatu komplikasi diabetes yang sering terjadi setelah tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama.
Seiring waktu, gula darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada organ dan sistem tubuh.
Gula darah tinggi juga bisa merusak pembuluh darah yang memicu komplikasi berikut:
- serangan jantung atau stroke
- kerusakan mata dan kehilangan penglihatan
- penyakit ginjal atau gagal
- masalah saraf di kulit, terutama kaki, menyebabkan luka, infeksi, dan masalah penyembuhan luka.
Tips Menjaga Kadar Gula Dalam Darah:
Untuk mencegah risiko tersebut, kita harus menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah.
Berikut tips menjaga kadar gula dalam darah:
- periksa kadar gula darah secara teratur
- konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli gizi untuk mengetahui pola makan yang tepat
- mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi, misalnya, mencuci tangan secara teratur. Hal ini wajib dilakukan karena penyakit, seperti pilek, dapat memicu peningkatan tekanan darah
- lakukan gaya hidup sehat dengan makan bergizi seimbang dan olahraga mereka untuk menyeimbangkan kadar gula darah
- meminimalkan stres, misalnya melalui olahraga, cukup tidur, dan kegiatan rileksasi seperti meditasi atau yoga. (*)