Berita Kesehatan

Tips Menjaga Kadar Gula Dalam Darah Tetap Normal Supaya Terhindar dari Diabetes

Kadar gula darah juga merupakan parameter yang penting untuk menentukan risiko diabetes yang diderita.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Mona Kriesdinar
(SHUTTERSTOCK/Proxima Studio)
Ilustrasi tes kadar gula darah, penyakit diabetes 

TRIBUNJOGJA.COM - Gula darah, atau glukosa darah, adalah ukuran jumlah glukosa dalam darah Anda.

Ketika Anda makan karbohidrat, tubuh Anda memecah karbohidrat menjadi glukosa.

Ini menjadi sumber energi utama tubuh Anda, dan mendorong fungsi vital di otak, jantung, hati, dan otot Anda, kata Nestoras Mathioudakis , MD, seorang pakar diabetes di Johns Hopkins Medicine.

Untuk orang-orang tanpa diabetes, pankreas melepaskan insulin untuk membantu sel-sel menyerap glukosa dan bahan bakar tubuh.

Tetapi bagi penderita diabetes, tubuh tidak memproduksi insulin atau tidak bekerja dengan baik, dan akibatnya, kadar gula darah harus diatur dengan hati-hati untuk mencegah komplikasi kesehatan. 

Bagi penderita diabetes, mengontrol kadar gula darah merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan.

Kadar gula darah juga merupakan parameter yang penting untuk menentukan risiko diabetes yang diderita.

Gula darah yang terlalu tinggi disertai dengan insulin rendah dapat menyebabkan peningkatan keton atau asam darah yang bisa memicu ketoasidosis diabetik.

Ketoasidosis diabeteik adalah komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi keton berlebihan.

Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami beberapa hal berikut ini:

  • sesak napas
  • bau nafas
  • detak jantung yang cepat
  • kebingungan dan disorientasi
  • muntah
  • dehidrasi
  • koma

Seseorang bisa dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula dalam darah lebih dari 250 ml/dl.

Berikut ini beberapa kompilasi yang disebabkan karena gula darah yang terlalu tinggi:

1. Penurunan berat badan

Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tiba-tiba atau tanpa sebab yang pasti.

Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan sehingga tubuh membakar massa otot dan lemak untuk energi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved