Liga Inggris
BERITA MU: Formasi Solskjaer Banjir Kritik, Inilah Posisi yang Sebenarnya Paling Pas untuk Pogba
Selain formasi MU, penempatan gelandang tengah Paul Pogba paling menjadi perhatian karena dianggap tidak cocok untuk bermain lebih dalam atau melebar
"United berpikir telah menemukan solusi untuk mengakomodasi enam gelandang yang mereka milki dengan bermain dalam sebuah formasi berlian," ujar mantan kapten Setan Merah, Gary Neville.
"Solskjaer mengira ia telah menemukan sistem tersebut saat melawan RB Leipzig pada medio pekan. Namun, tak semudah itu. Lapangan di Old Trafford besar."
Neville mengatakan bahwa Man United menjadi "tidak memiliki keseimbangan."
"Terutama di kanan, saya pikir Scott McTominay tak bakal bisa bekerja di sana," lanjutnya.
"Dia mengganti formasi pada tengah babak dan kondisinya menjadi lebih baik tetapi ada masalah besar dalam kepercayaan diri para pemain dan minimnya urgensi."
Membanjirnya opsi di tengah lapangan menjadi salah satu hal yang menarik perhatian Neville.

Man United kini memiliki enam gelandang sentral dalam diri Bruno Fernandes, Paul Pogba, Scott McTominay, Nemanja Matic, Fred, dan pembelian anyar Donny Van de Beek.
"Ole terpaksa memainkan sistem berlian. Saya pikir ada elemen yang membuatnya berpikir bahwa empat pemain dalam diamond akan bekerja setelah kemenangan pada medio pekan," tuturnya.
"Namun, baru lima menit berselang dan terlihat McTominay tak nyaman di sisi kanan."
"Seorang pemain di posisi tersebut harus bisa bergerak melebar."
"Aaron Wan-Bissaka kikuk di sisi kanan lebar. Namun, Anda harus menemukan keseimbangan dan hal itu yang menjadi masalah besar bagi United di sisi kanan," ujar mantan bek kanan tersebut.
"Mengubah sistem, pemain - memiliki banyak personel di satu posisi dan tidak untuk lainnya - adalah masalah besar," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan pengamat taktik Michael Cox, yang mengutarakan bahwa komitmen Solskjaer untuk memainkan seorang "nomor 10" dalam diri Bruno Fernandes menciptakan masalah tersendiri.

Terutama pada saat bersamaan lawan mereka, Arsenal, memutuskan untuk pisah jalan sama sekali dari seorang "nomor 10" dalam diri Mesut Oezil.
"Sederhananya, United berupaya menciptakan peluang lewat kecerdasan individu, Arsenal berupaya menciptakannya lewat struktur. Laga pada hari itu menunjukkan pebedaan pendekatan keduanya," tulis Cox di The Athletic.