Alasan Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Termahal di Dunia, Berikut Penjelasannya

Angka nilai tukar Dinar Kuwait jauh melampaui mata uang Inggris, Pound Sterling, maupun Dollar Amerika Serikat.

Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Dinar Kuwait 

Barulah setelah merdeka dari Inggris, Kuwait menetapkan mata uangnya sendiri yang menggunakan rezim nilai tukar flat.

Pada awalnya, dinar Kuwait menggunakan pound sterling sebagai patokannya.

Ini wajar mengingat Inggris pernah menjajah Negara Teluk tersebut.

Lalu sepanjang tahun 1975 hingga 2003, dinar Kuwait dipatok ke sejumlah mata uang kuat di dunia (basket of currencies).

Bahkan di tahun 2003, dinar Kuwait dipatok tetap pada dollar AS dengan nilai sebesar 0,029963 dinar Kuwait untuk setiap dollar AS.

Namun mulai tahun 2007, dinar Kuwait kembali berpatokan pada beberapa mata uang dunia.

Tingginya nilai mata uang Kuwait lebih karena negara tersebutlah yang menetapkan nilai tukarnya sendiri.

Namun selalu ada beberapa pertimbangan untung rugi ketika menetapkan nilai tukar mata uangnya sendiri terhadap mata uang asing.

Itu sebabnya kekuatan mata uang suatu negara tidak selalu mencerminkan kekuatan ekonomi negara tersebut.

Berbeda dengan pound sterling yang nilai mata uangnya perkasa dan juga didukung ekonomi yang kuat dari negara penerbitnya.

Keuntungan Kuwait

Sementara itu dikutip dari Investopedia, Kuwait selama ini berani menetapkan tinggi mata uang dinar miliknya karena lebih dari 80 persen pendapatannya berasal dari ekspor migas.

Ini karena minyak adalah sumber energi terbesar di dunia.

Semua negara membutuhkan minyak yang berarti komoditas ini akan selalu dibeli oleh pasar.

Saat harganya mencapai titik tertingginya, minyak akan tetap terjual.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved