Pendidikan

Pascaaksi Tolak Omnibus Law, Balai Dikmen Kota Yogya Setop Sementara Praktikum Tatap Muka SMK  

Kebijakan tersebut diambil karena ada tiga siswa SMK di Kota Yogyakarta yang harus menjalani proses penyidikan oleh pihak kepolisian.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
Kepala Seksi Layanan Pendidikan Balai Dikmen Kota Yogyakarta, Ngatini. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) ternyata berdampak pada dunia pendidikan di Kota Yogyakarta.

Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kota Yogyakarta mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka praktik atau praktikum yang sejak September telah dilaksanakan oleh beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Yogyakarta.

“Setelah demo (8 Oktober 2020) praktikum tatap muka kami setop dulu. Dari Balai Dikmen Kota kami mengambil kebijakan setop dulu,” ujar Kepala Seksi Layanan Pendidikan Balai Dikmen Kota Yogyakarta, Ngatini, saat dihubungi Tribunjogja.com, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta jadi Center of Excellence Kerja Sama Luar Negeri

Ia menerangkan, kebijakan tersebut diambil karena pascaunjuk rasa 8 Oktober 2020 tersebut ada tiga siswa SMK di Kota Yogyakarta yang harus menjalani proses penyidikan oleh pihak kepolisian.

Dengan insiden tersebut, banyak orang tua yang protes dan khawatir dengan kondisi anak mereka.

“Ada tiga siswa SMK, sampai sekarang masih proses penyidikan. Apalagi isunya demo akan berlanjut sampai tanggal 28 Oktober. Orang tua juga khawatir kalau anaknya masuk sekolah terus pulangnya ke mana. Jadi kami mengendalikan itu,” papar Ngatini.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka praktik di SMK Kota Yogyakarta sudah dinonaktifkan sekitar dua pekan belakangan.

Baca juga: SMKN 6 Yogyakarta Resmi Jadi BLUD, Salah Satu Unit Usahanya Hotel dengan 20 Kamar

Direncanakan kegiatan ini akan kembali dimulai awal November 2020.

“SMK kalau enggak praktik enggak bisa. Diharapkan awal November ini aktif lagi,” tutur Ngatini.

Hingga saat ini, jelasnya, di Kota Yogyakarta sudah ada 11 SMK yang menjalankan pembelajaran tatap muka praktik.

Beberapa SMK yang sudah menjalankan hal tersebut yakni, SMK-SMTI Yogyakarta, SMKN 2 Yogyakarta, SMK Islam Yogyakarta, SMKN 3 Yogyakarta, SMKN 4 Yogyakarta, SMK Tamansiswa Jetis, SMKN 1 Yogyakarta, SMKN 7 Yogyakarta, dan SMK Marsudi Luhur Yogyakarta. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved