Nadiem Makarim Sebut Sekolah Terima Bantuan Laptop Tahun 2021, Program Digitalisasi Sekolah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan tahun depan pihaknya akan fokus pada program digitalisasi sekolah.

Editor: ribut raharjo
dok.tribunnews.com
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim 

Pada tahun depan, besaran dana BOS untuk sekolah 3T akan diberikan lebih besar dibanding sekolah yang berada di kota besar. Pemerintah bakal menaikan jumlah hitungan dana BOS per siswa untuk sekolah di daerah 3T.

"Agar mereka mendapatkan unit cost per anaknya jauh lebih besar. Jadi mulai tahun 2021 daerah 3T kita per anak akan menerima secara signifikan lebih besar, daripada sekolah-sekolah yang besar yang memang sudah di kota-kota yang lebih mapan dan lain-lain," ungkap Nadiem.

Menurut Nadiem, langkah ini merupakan sebuah perubahan yang transformatif dalam perhitungan dana BOS. Meski begitu, Nadiem memastikan tidak ada sekolah yang pemberian dana BOS-nya dikurangi.

Mengingat pemerintah menambahkan dana hampir Rp3 triliun untuk pemberian dana BOS ke sekolah-sekolah pada 2021.

"Kita menambahkan hampir sekitar Rp3 triliun tambahan dana BOS untuk bisa mengakomodasi. Jadi tidak ada yang dikurangi, tapi bagi di daerah 3T dan yang sekolah-sekolah kecil di pulau-pulau, daerah terluar itu akan meningkat per siswanya karena setiap sekolah itu ada fixed cost-nya," ujar Nadiem.

Nadiem Makarim juga mengungkapkan masih ada siswa yang belum mendapatkan bantuan kuota internet. Bantuan kuota internet ini dialokasikan untuk pendidik maupun anak didik yang menjalani pembelajaran jarak jauh.

"Masih ada anak-anak yang masih belum menerima kuota," ujar Nadiem.

Para siswa yang belum mendapatkan bantuan tersebut diminta untuk segera melapor kepada sekolah dan operator sekolah untuk mengkoreksi. Dalam sebulan terdapat dua gelombang pemberian bantuan tersebut.

Sehingga siswa bisa mendapatkan bantuan kuota internet pada salah satu gelombang tersebut.

"Dia harus ke kepala sekolah ya untuk segera dan operator sekolah untuk segera mengkoreksi nomornya yang tidak ada," tutur Nadiem.

Nadiem mengklaim bantuan ini mendapatkan tanggapan yang baik dari masyarakat. Menurutnya, bantuan kuota internet ini merupakan bantuan sosial di bidang pendidikan yang paling dirasakan manfaatnya.

Meski begitu, Kemendikbud bakal melakukan sejumlah penyempurnaan agar penyaluran bantuan kuota internet ini lebih efektif.

"Hampir 85 persen daripada masyarakat merasa bahwa ini program yang tepat sasaran dan tepat waktu. Tentunya program ini harus selalu kita sempurna kan," pungkas Nadiem.

Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan subsidi kuota internet untuk guru dan siswa. Anggaran pulsa bagi peserta didik diberikan sejak September sampai Desember 2020 sebesar Rp7,2 triliun.

Bantuan kuota internet ini diberikan untuk empat kelompok, yakni siswa PAUD, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah, pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar menengah, dan tentunya mahasiswa dan dosen.

Siswa PAUD mendapatkan 20 GB, siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat 35 GB, pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar diberikan 42 GB.

Sementara mahasiswa dan dosen diberikan 50 GB. Kuota terbagi atas kuota umum yang bisa digunakan untuk semua jenis aplikasi dan kuota belajar yang hanya untuk aplikasi dan aktivitas belajar. (Tribun Network/fah/wly)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved