BREAKING NEWS: Gunung Merapi Alami Gempa Guguran Malam Ini
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida saat dikonfirmasi membenarkan adanya guguran material
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi pada Selasa (27/10/2020) mengalami gempa guguran.
Kejadian tersebut terpantau pukul pukul 18.49 dan 19.10 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida saat dikonfirmasi membenarkan adanya guguran material Merapi malam ini.
Menurut Hanik, gempa guguran tersebut menjadi hal lumrah karena Merapi memang saat ini sedang terjadi aktivitas migrasi magma.
Ia menyebut aktivitas vulkanik Gunung Merapi semakin intensif.
Baca juga: Dua Hari Operasi Zebra 2020 di Bantul, Polisi Tilang dan Tegur Puluhan Pengendara
Baca juga: Rest Area Akan Dibangun di Tol Yogya-Jateng
Baca juga: Upah 2021 Tak Jadi Naik, Disnakertrans DI Yogyakarta Sebut Pembahasan Tetap Dilakukan
Berdasarkan data, rata-rata gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 6 kali per hari.
Sedangkan gempa multiface sebanyak 83 kali per hari.
"Kalau titik guguran di mana tidak terpantau ya. Karena cuaca sendiri saat ini masih berkabut," katanya kepada Tribunjogja.com.
Namun demikian, gemuruh akibat guguran tersebut menurutnya dapat dirasakan oleh warga sekitar lereng Merapi, khususnya di pos pantau Babadan, Kabupaten Sleman.
"Itu yang terasa di pos Babadan. Ya hanya guguran biasa saja," ungkapnya.
Sementara besarnya guguran yang terjadi pada malam ini menurutnya tidak terdampak apa pun.
Baca juga: Lansia di Ponjong Gunungkidul Tewas Seusai Tertimpa Ranting Pohon
Baca juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Belum Tetapkan UMP DI Yogyakarta 2021
Baca juga: Cerita Usna, Perempuan yang Memberi Pakaian kepada Pria Tanpa Busana di Magelang
Sebelumnya, Hanik mengatakan jika gunung Merapi dalam waktu dekat akan kembali mengalami erupsi.
Saat disinggung apakah adanya gempa guguran kali ini sebagai pertanda awal, Hanik belum dapat memastikan.
"Itu hanya karena aktivitas vulkanik seperti biasa. Kalau besarnya guguran kami belum memastikan. Termasuk hal lainnya," terangnya.
Meski demikian, Hanik tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan selalu berkoordinasi dengan pemangku kebijakan. (hda)