10 Tahun Erupsi Gunung Merapi

Kisah Tujuh Petugas Naik Puncak Gunung Merapi Sebelum Meletus Dahsyat 2010

Hari ini, 10 tahun yang lalu, tepatnya 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus eksplosif letusan pertama terjadi pukul 17.02

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni

Menyisir jalan setapak, jalur para petani dan pencari rumput, mereka melangkah teratur melewati berbagai pos hingga menapaki puncak pagi harinya.
Tidak ada komunikasi terbuka sepanjang perjalanan ke puncak.

“Kita dilarang break-breakan,” kenang Triyono.

“Nanti bisa bocor misinya,” imbuhnya.

Di puncak, pagi hingga siang saat semua petugas menyelesaikan tugas masing-masing merasakan hal sama.

Puncak gunung kerap bergetar. Bahkan ada yang merasakan terguncang-guncang. Suhu permukaan kawah cenderung hangat.

Sementara suhu di bawah permukaan, di kedalaman 50 setimeter, terdeteksi alat pengukur sudah lebih dari 1.000 derajat Celcius.

Menjelang sore, semua petugas turun. Mereka membawa dokumentasi video, foto situasi puncak.

Juga sampel gas dan catatan hasil pengukuran suhu kawah. Sampel gas yang diambil Yulianto dan Alzwar Nurmanaji, malamnya langsung dibawa ke BPPTK Yogyakarta.
Paginya langsung dianalisis di laboratorium kimia.

Hasilnya dibawa ke rapat lengkap pimpinan BPPTK Yogyakarta yang dipimpin Subandriyo. Kadar gas CO2 dari sampel yang diuji, ada yang sudah lebih dari 60 persen.

“Dari dua sampel yang dianalisa, saya lihat gas CO2 di sampel satu lebih dari 30 persen, sampel kedua lebih dari 60 persen,” beber Subandriyo.

Parameter penting lain menurutnya, kandungan HCL tinggi, mengindikasikan gas yang keluar gas magmatis. Kedua, H2O, kandungan air turun. SO2 naik. Itu indikasi kuat gasnya sangat tinggi,” imbuh Subandriyo.

“Ini menurut saya luar biasa. Dari situ kesimpulan mengerucut, letusan Merapi akan eksplosif,” lanjutnya.

Sore itu, Rabu 20 Oktober 2010, direkomendasikan status Merapi naik jadi Siaga.

Kamis pagi, 21 Oktober 2010, diumumkan kenaikan status aktivitas Merapi dari Waspada ke Siaga.  (Tribunjogja.com | Setya Krisna Sumargo )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved