Update Corona di DI Yogyakarta

Sebanyak 3.000 Lebih Pegawai RSUP Dr Sardjito Didata untuk Pemberian Vaksin Covid-19 Tahap Pertama

Pemberian vaksin ke RS perlu dilakukan bertahap karena penyediaan vaksin pun tidak langsung banyak dan distribusi vaksin tidak mudah.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, SpOG(K), MKes. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengabarkan angin segar terkait perkembangan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Tak lama lagi, vaksin dikabarkan siap diberikan kepada para tenaga kesehatan sebagai prioritas.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, menjelaskan vaksin Covid-19 saat ini sudah dalam tahap akhir.

Kemenkes tinggal perlu menyelesaikan izin BPOM dan sertifikasi halal vaksin.

“Vaksin Covid-19 saat ini sudah dalam tahap akhir. Kemenkes sedang menyelesaikan izin BPOM dan sertifikasi halalnya. Bersamaan dengan itu juga dilakukan pendataan bagi siapa yang akan diberikan vaksin,” ujar Rukmono kepada Tribunjogja.com belum lama ini.

Baca juga: Update Covid-19, Penyuntikan Vaksin Covid-19 Terancam Molor dari Rencana November

Pada Kamis (22/10/2020) pukul 11.45 WIB, Rukmono mengungkapkan, dirinya diberitahu Kemenkes untuk menyiapkan data seluruh pegawai RSUP Dr Sardjito yang akan menerima vaksinasi.

Namun, ia belum dapat memastikan kapan pemberian vaksin akan dilakukan.

“Ini sudah didaftar. Untuk pelaksanaannya harus menunggu beberapa waktu,” ucapnya.

“Sekarang sedang dilakukan pendataan bagi yang akan diberikan vaksin. Artinya itu secara nasional, tidak hanya di Sardjito, seluruh RS sudah dilakukan pendataan oleh Kemenkes. Ini akan bertahap, mulai dari RS vertikal dulu, nanti akan ditambah terus,” sambungnya. 

Ia menjelaskan, pemberian vaksin ke RS perlu dilakukan bertahap karena penyediaan vaksin pun tidak langsung banyak dan distribusi vaksin tidak mudah.

Menurutnya, perlu dilakukan persiapan-persiapan khusus.

Semisal, melatih para petugas, menyiapkan sarana untuk menjaga vaksin supaya tidak rusak, mulai dari transportasi, tempat penyimpanan vaksin, dan lain sebagainya harus diatur.

“Ini saya kira memang lebih tepat secara kebutuhannya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, tetapi bukan mendiskriminasi ya, nanti pada akhirnya (semua) akan diberikan vaksin,” ungkap Rukmono.

Baca juga: Gubernur DI Yogyakarta Soal Vaksin Covid-19, Tahap Pertama untuk Usia 18 Hingga 59 Tahun

Adapun siapa saja yang akan diberikan vaksin di RSUP Dr Sardjito, menurut Rukmono, vaksin akan diberikan kepada seluruh pegawai yang kurang lebih berjumlah 3.000 orang.

“Ke semua pegawai, ASN (aparatur sipil negara), semua akan dapat. Di RSUP Dr Sardjito ada sekitar 3.000 orang. Mudah-mudahan tahun depan (sudah diberikan), nanti kita lihat seberapa besar kecepatan persiapan itu. Kami menunggu,” paparnya.

Ditanya apakah RS lain di DIY juga sudah diminta untuk melakukan pendataan penerima vaksin, Rukmono meragukan hal itu.

“Kelihatannya RS lain di DIY belum, tetapi mungkin nanti akan diberitahukan kepada masing-masing RS,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Trisno Agung Wibowo saat ditanya tentang perkembangan rencana vaksinasi tenaga medis di DIY, ia mengatakan belum mendapat surat resmi dari Kemenkes mengenai hal itu.

Namun, menurutnya, pendataan sudah sempat dilakukan oleh Dinas Kesehatan DIY terkait para calon penerima vaksin.

“Vaksin untuk tenaga kesehatan sampai hari ini belum ada surat resmi, saya enggak bisa bicara, ndak nanti keliru. Kalau pendataan sudah beberapa lama, termasuk di Dinas Kesehatan provinsi. Tapi surat resmi kami belum ada,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Inna Malioboro, Sabtu (24/10/2020). (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved