Insiden Layangan Tersangkut di Pesawat, Pilot Lihat Banyak Layangan Sebelum Mendarat di Adisutjipto

Sebuah layangan dikabarkan tersangkut di bagian badan pesawat maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QZ 1107

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
IST
Ada layang-layang yang dilaporkan tersangkut di pesawat Citilink saat hendak mendarat di Bandara Adisucipto pada Jumat 23 Oktober 2020. Beruntung tidak terdapat korban dalam insiden itu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebuah layangan dikabarkan tersangkut di bagian badan pesawat maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QZ 1107 jenis ATR 72-600 yang hendak mendarat di Bandara Adisucipto, Jumat (23/10/2020) sore kemarin.

Pesawat yang mengangkut puluhan penumpang itu menempuh rute penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Beruntung pesawat masih bisa mendarat mulus dan tidak terdapat korban jiwa dalam insiden itu.

GM Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu (24/10/2020) membenarkan adanya peristiwa itu.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (23/10/2020) sore sekitar pukul 16.48 WIB.

Baca juga: Doa Ketika Turun Hujan Deras Lengkap dengan Terjemahannya

Baca juga: Hujan, Salah Satu Waktu Mustajab untuk Berdoa

"Iya ada layang-layang yang tersangkut kemarin sore, lebarnya kira-kira 50 cm tersangkut di landing gear atau ban sebelah kiri. Kejadiannya kemarin (23/10/2020) di Adisutjipto sekitar pukul 16.48 WIB," katanya.

Dia menjelaskan kejadian itu diperkirakan menimpa pesawat pada saat di final approach dengan ketinggian kira-kira 1000 kaki.

Posisi pesawat saat tersangkut layangan itu dimungkinkan berada di seputaran barat flyover Janti.

"Memang pilot melihat banyak layang-layang di sana (sekitar Janti) dan sudah dilaporkan ke petugas tower bahwa di final approach banyak sekali layang-layang tapi sulit dihindari karena itu lintasan pesawat," jelasnya.

Ada layang-layang yang dilaporkan tersangkut di pesawat Citilink saat hendak mendarat di Bandara Adisucipto pada Jumat 23 Oktober 2020.
Ada layang-layang yang dilaporkan tersangkut di pesawat Citilink saat hendak mendarat di Bandara Adisucipto pada Jumat 23 Oktober 2020. (IST)

"Dari tower juga sudah mengingatkan, ternyata pada saat mendarat ditemukan layang-layang nyangkut kira-kira dengan lebar 50 cm menyangkut di landing gear atau ban sebelah kiri," sambungnya.

Pesawat itu dikatakan mengangkut total sebanyak 54 penumpang.

Semuanya selamat termasuk lima awak kabin yang bertugas.

Usai kejadian itu, petugas langsung mengecek kondisi pesawat.

Hasilnya, tidak ada kerusakan dan pesawat dinyatakan masih layak terbang.

"Setelah dicek tidak ada kerusakan di struktur dan skin pesawat dan sudah dilakukan pengecekan oleh tim teknis Citilink pesawat masih layak terbang," paparnya.

Namun demikian dengan adanya kejadian ini, pihaknya kemudian memberikan perhatian khusus.

Baca juga: Ada Layangan Tersangkut di Pesawat Citilink yang Akan Mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Butik Emas LM Hari Ini Naik Rp 1.000 per gram

Sebab, Bandara Adisutjipto bukan hanya digunakan untuk pesawat komersial namun juga untuk pesawat latih.

"Ini jadi perhatian kita semua begitu bahayanya layang-layang apalagi (kalau) ukurannya besar. Ini sangat berbahaya apabila ini menyangkut di propeler karena propeler ini mesin penggeraknya supaya pesawat bisa terbang," jelasnya.

Layang-layang yang menyangkut di landing gear sebelah kiri pesawat Citilink pada Jumat 23 Oktober 2020.
Layang-layang yang menyangkut di landing gear sebelah kiri pesawat Citilink pada Jumat 23 Oktober 2020. (dokumentasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto)

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan pesawat di seputar bandara.

"Sehingga saya mengimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan layang-layang di seputar bandara. Seputar bandara itu kan luas. Apalagi di Adisutjipto itu ada pesawat latih yang juga propeler mesinnya dan lebih kecil dari ATR," pintanya.

Sejauh ini, pihak bandara telah melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitar bandara.

Ia mengingatkan jika ditemukan pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.

"Pihak kita sudah keliling-patroli memberitahu ke pihak desa setempat untuk ikut mengawasi kalau ada anak-anak yang menerbangkan (layang-layang). Kalau ketahuan ada sanksi sesuai UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan," tegasnya. (jsf)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved