Penanganan Covid

Dinkes DI Yogyakarta : Penanganan Covid-19 Masih Kondusif, Tapi Tidak Boleh Lengah

Hingga saat ini dampak Covid-19 di DI Yogyakarta masih dapat ditekan sekecil mungkin.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Trisno Agung Wibowo saat ditemui di Hotel Grand Inna Malioboro, Sabtu (24/10/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Trisno Agung Wibowo mengatakan hingga saat ini dampak Covid-19 di DIY masih dapat ditekan sekecil mungkin.

Hal itu ditunjukkan dengan angka kematian kasus di DIY yang sangat rendah dibanding angka nasional.

“Di DIY alhamdulillah dampaknya bisa ditekan sekecil mungkin, angka kematian di DIY sangat rendah dibanding angka nasional. Kita sampai saat ini tadi untuk angka kematian kasus 2,54. Padahal nasional kan di atas lima,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Inna Malioboro, Sabtu (24/10/2020).

Selain itu, lanjutnya, laju insiden atau kecepatan penularan Covid-19 di DIY kurang dari 1,2.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 24 Oktober 2020: Kasus Baru Tambah 4.070, Total Kumulatif Jadi 385.980

”Itu sangat baik. Yang jelas di bawah nasional,” imbuhnya.

Menurut Trisno, dampak dari penanggulangan Covid-19 ditentukan oleh dua indikator paling penting, yaitu angka kejadian dan angka kematian

“Kita jauh (dari nasional),” ucapnya.

Ditanya apakah penanganan Covid-19 di DIY saat ini masih kondusif, Trisno pun membenarkan hal itu. Namun, ia berpesan masyarakat jangan sampai lengah karena kurva kasus Covid-19 masih menunjukkan adanya penularan dari orang ke orang.

“Angka kematian kita rendah, angka kesembuhan kita tinggi. Di DIY secara keseluruhan masih kondusif, tapi tidak boleh lengah karena kurva penularan di DIY ini masih menggambarkan penularan dari orang ke orang,” urainya.

Ia menjelaskan, hari ini dalam Seminar Nasional ‘Sinergitas Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Upaya Menangani Pandemi Covid-19’ yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram di Hotel Grand Inna Malioboro, dibahas pendekatan secara holistik yang perlu dilakukan untuk menekan kasus Covid-19 di DIY.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Kebangkitan Sektor Ekraf

“Dampaknya (pandemi Covid-19) kan sangat multisektor, ekonomi, sosial budaya, sehingga pendekatannya juga harus holistik. Di sini sinergitas pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan, sinergitas terkait manajemen penanggulangan baik kebijakan seperti apa, upayanya apa, peran masing-masing sektor apa, dan sinergitas dalam penganggaran,” terangnya.

“Refocusing difokuskan untuk penanganan Covid-19, insentif dari pusat yang dikirim ke daerah, juga belanja tidak terduga dari APBD. Yang mana tujuannya untuk menekan dampak dari Covid-19,” sambung Trisno.

Ia menambahkan, strategi Dinas Kesehatan DIY ke depan akan melakukan skrining terus-menerus, treatment atau perawatan bagi yang dinyatakan sakit, juga pendampingan pada orang yang sudah terkena agar jangan sampai ada stigmatisasi dari masyarakat.

“Yang paling penting lagi protokol kesehatan harus selalu diterapkan,” ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:

- Wajib Memakai masker
- Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib Mencuci tangan dengan sabun

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved