Update Corona di Magelang
Sudah 13.071 Pengetesan Swab Massif dan Kontak Erat di Kabupaten Magelang
Dari 13.071 pengetesan, ditemukan 122 positif dari swab massif dan 292 positif dari kontak erat.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang sudah melakukan 13.071 pengetesan secara massif dengan tes usap kepada komorbid, ibu hamil, lansia, tenaga kesehatan, pelaku perjalanan dan kontak erat.
Dari jumlah itu ditemukan 122 positif dari swab massif dan 292 positif dari kontak erat.
"Kita sudah melakukan swab massif dan swab pada kontak erat. Swab massif ini dari 7 September sampai hari ini, sudah sebanyak 13.071 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Retno Indriastuti, Jumat (23/10/2020) dalam konferensi pers Covid-19 di Command Center Pemkab Magelang.
Sebanyak 13.071 itu terdiri dari kontak erat atau tracking dari kasus positif, sebanyak 5.682 orang dan Swab massif, 7.389 orang.
Swab massif terdiri dari 2.667 komorbid, 2.438 ibu hamil, 1.705 lansia, 171 tenaga kesehatan, dan lain-lain (pelaku perjalanan) 405 orang.
Baca juga: 26 Konfirmasi Baru dari Kabupaten Magelang, Sebagian Konfirmasi dari Swab Massif Ibu Hamil
"Dari 7.098 yang swab massif, ketemu 122 yang positif. Kontak erat, dari 5.628, positif 292 orang," ujarnya.
Temuan tersebut ditindaklanjuti dan diintervensi.
Bagi pasien konfirmasi dengan kategori sedang dan berat dirawat di rumah sakit.
Sementara bagi pasien konfirmasi tanpa gejala dilakukan isolasi mandiri.
"Kami intervensi setelah ditemukan. Kalau menderita kategori konfirmasi sedang, berat, dirawat di rumah sakit. Kalau tak ada gejala, isolasi mandiri di bawah pengawasan satgas covid-19," ujarnya.
Kabupaten Magelang sendiri masih berada di zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah.
Angka reproduksi efektif masih 1,87. Angka kesembuhan sudah mencapai 82,28 persen.
Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Magelang: Tambahan 5 Kasus Baru Pada 18 Oktober 2020
"Angka reproduksi efektif kita masih prihatin. Satu orang bisa menularkan 1-2 orang. Ini yang perlu kita tangani," tuturnya.
Paling banyak klaster adalah klaster keluarga.