Dies ke-57 Fakultas Kehutanan UGM: Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional

tema Dies ke-57 Fakultas Kehutanan “Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional” dengan menghadirkan Menteri Pertahanan RI.

Editor: ribut raharjo
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa sektor kehutanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan mewujudkan ketahanan pangan (food security), kemandirian pangan (food resilience) terutama kedaulatan pangan (food sovereignty) harus menjadi tekad bersama untuk mewujudkannya. Kita tidak ingin negara kita goyah karena kelangkaan pangan.

Kedaulatan pangan nasional harus didukung oleh semua pihak, didukung semua program terkait, didukung oleh sumber daya lahan yang cukup, sumberdaya manusia yang tangguh serta dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai penutup Menteri Pertahanan menyatakan bahwa Rimbawan adalah Pahlawan Bangsa, pahlawan lingkungan, pahlawan kehidupan sekaligus pahlawan pangan sebagaimana lirik Mars Rimbawan yang terus
mengobarkan semangat : “Meski sepi hidup kita, Jauh di tengah rimba, Tapi kita gembira
sebabnya kita bekerja, Untuk nusa dan bangsa”.

Pada kesempatan ini, hadir secara virtual Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM. Dalam arahannya presiden menyapaikan apresisasi kepada Fakultas Kehutanan yang menghasilkan banyak alumni yang “iso lan gelem kerjo” serta mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Slogan iso lan gelem kerjo adalah wujud semangat dan tekad Fakultas Kehutanan dan para Alumni untuk selalu
bersungguh-sungguh di setiap medan pengabdian. Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa ilmu kehutanan memiliki posisi sentral dalam mengelola hubungan antara masyarakat dan alam, khususnya antara masyarakat dan hutan.

Evolusi hubungan tersebut telah melewati fase pertama antara masyarakat tradisional dengan hutan dimana hutan menjadi penyedia kebutuhan dasar masyarakat hutan di sekitarnya.

Kedua pada masyarakat agraris, hutan sebagai perluasan area bagi kegiatan pertanian dan peternakan.

Ketiga pada masyarakat industri hutan menjadi bahan baku industri.

Keempat, pada masyarakat paska industri hutan menjadi basis pelayanan masyarakat terutama air bersih,
oksigen dan biodiversitas.

Kita saat ini dalam posisi tarik menarik antara konsep agraris, industri dan paska industri. Fakultas kehutanan ditantang untuk mampu mengembangkan inovasi di era disrupsi dan membajak disrupsi untuk lompatan kemajuan kehutanan Indonesia. (rls)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved