Sleman
Warga Terdampak Tol di Kadirojo II Tunggu Ganti Untung
Sebanyak 80 bidang tanah di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman terdampak pembangunan tol.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 80 bidang tanah di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman terdampak pembangunan tol.
Dukuh Kadirojo II, Petrus Budi Santosa mengatakan sebagian besar bidang yang terdampak tol adalah tanah persawahan.
Sedangkan bidang berbentuk rumah hanya 16 saja.
"Paling banyak memang persawahan, jadi sudah punya rumah. Yang rumahnya terdampak ada sekitar 16 rumah. Kebanyakan sudah memiliki rumah lain, sehingga tidak terlalu bermasalah. Tetapi ada juga yang belum, ada juga yang menempati tanah kas desa," katanya pada Tribunjogja.com, Rabu (21/10/2020).
Warga terdampak di Padukuhan Kadirojo II sudah mengikuti sosialiasi dan konsultas publik, proses pemberkasan pun hampir rampung, sehingga warga hanya tinggal menunggu pengumuman dan ganti untung.
Baca juga: Gubernur DI Yogyakarta Tak Dapat Fasilitasi Warga yang Kesulitan Cari Lahan Pengganti Tol
Menurut dia, kemungkinan besaran ganti untung bagi warga terdampak berbeda-beda.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa memastikan.
"Kalau yang terdampak persawahan, warga tidak masalah karena sudah punya rumah. Makanya kemarin kami sarankan agar uang ganti untung digunakan untuk investasi, atau cari tanah lain, yang jelas untuk hal yang produktif," terangnya.
"Kami tidak bisa membantu atau memfasilitasi warga yang rumahnya terdampak. Kecuali warga yang memakai tanah kas desa. Ada dua warga yang rumahnya di atas tanah kas desa. Kami sedang upayakan agar bisa pindah di tanah kas desa lain, karena tidak punya tanah," sambungnya.
Pembangunan tol memang menjadi pukulan berat bagi warga Kadirojo II, termasuk Budi Nama Zai (48).
Budi menyewa tanah kas desa dengan kontrak 12 tahun.
Di tanah kas desa tersebut, ia membangun rumah dan membesarkan usahanya.
"Terus terang sangat berat bagi saya (untuk pindah). Saya sudah tinggal di sini selama 21 tahun. Sebelum pakai tanah kas desa, saya sewa tanah perorangan. Baru empat tahun ini saya pakai tanah kas desa,"ujarnya.
Baca juga: Kabar Terbaru Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Wilayah Sleman
Ia pun belum tahu bagaimana nasibnya nanti, sebab tanah yang digunakan bukan tanah miliknya.