Pendidikan

Telah Resmi Jadi BLUD, SMKN 1 Sewon Kembangkan Bakery hingga Penginapan Sendiri

Keunggulan sekolah menjadi BLUD satu di antaranya adalah pengelolaan keuangan bisa lebih mandiri dan fleksibel.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
Contoh unit produksi yang dikembangkan SMKN 1 Sewon. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pemerintah DIY mendorong semua SMK Negeri (SMKN) di DIY untuk menjadi badan layanan umum daerah (BLUD).

Saat ini, ada tiga SMKN di DIY yang sudah resmi menjadi BLUD.

Ketiga SMKN itu adalah SMKN 6 Yogyakarta, SMKN 3 Wonosari, dan SMKN 1 Sewon.

Ketua BLUD SMKN 1 Sewon, Wihartadi mengatakan pihaknya telah melakukan proses pengajuan sekolah menjadi BLUD sejak Juni 2020.

Hal pertama yang dilakukan adalah pengajuan proposal dan pembuatan rencana strategis (renstra) sekolah menjadi BLUD kepada pemerintah DIY.

Baca juga: Disdikpora DIY Harapkan Seluruh SMK Negeri Sudah Jadi BLUD pada 2021

“Persiapan untuk BLUD sekitar setengah tahun lalu dari pengajuan proposal dan pembuatan renstra sekolah menjadi BLUD, sekitar Juni atau Juli,” ujarnya saat ditemui di SMKN 1 Sewon, Rabu (21/10/2020).

Ia menjelaskan, keunggulan sekolah menjadi BLUD satu di antaranya adalah pengelolaan keuangan bisa lebih mandiri dan fleksibel.

Di samping itu, SMK yang notabene memiliki banyak usaha produktif, banyak hal yang bisa dilakukan jika menjadi BLUD.

Wihartadi menyebutkan, beberapa unit produksi yang telah dikembangkan SMKN 1 Sewon antara lain usaha konveksi, salon, bakery, hotel, dan laundry.

SMKN 1 Sewon saat ini juga telah memiliki dua hotel, yakni Edutel di Kasongan dengan 7 kamar dan Amarilys Hotel di SMKN 1 Sewon sendiri dengan fasilitas 10 kamar.  

Baca juga: SMKN 1 Sewon Ditetapkan Sebagai BLUD, Lebih Fleksibel Kelola Keuangan & Menata Usaha Secara Mandiri

Adapun Kompetensi Keahlian (KK) -dahulu Jurusan- di SMKN 1 Sewon di antaranya KK Teknik Komputer dan Jaringan, Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata, Tata Busana, Tata Boga, serta Kecantikan Kulit dan Rambut.  

“SMK ini kan punya banyak unit produksi, setiap kompetensi keahlian itu punya unit produksi, misalnya Busana itu punya konveksi, Kecantikan itu punya salon, Boga itu punya bakery yang sekarang setiap pagi itu kami menjual produk ke instansi-instansi. Yang menjual anak-anak sebagai perwujudan kegiatan kewirausahaan (KWU) atau entrepreneur, mereka juga membuat perhitungan biaya, harga, dan muncul laba di situ,” paparnya.

Ia menambahkan, dengan menjadi BLUD, kelebihan utama SMK adalah memiliki tempat praktik bagi siswa, sehingga siswa bisa meningkatkan kompetensinya.

Kedua, harus profitable atau menghasilkan keuntungan untuk membiayai operasional BLUD itu sendiri. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved