Yogyakarta
Kenduri 40 Hari Berpulangnya Jakob Oetama
Untuk memperingati 40 hari berpulangnya Jakob Oetama Romo Sindhunata dan kawan-kawan menyelenggarakan Kenduri Budaya.
Penulis: ribut raharjo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pendiri Kompas Gramedia yang disebut Presiden Joko Widodo sebagai ‘Mercusuar Pers Indonesia’ Jakob Oetama telah berpulang 40 hari yang lalu atau 9 September 2020.
Untuk memperingati 40 hari berpulangnya Jakob Oetama Romo Sindhunata dan kawan-kawan menyelenggarakan Kenduri Budaya 40 Hari Wafatnya Bapak Jakob Oetama di Taman Yakopan Omah Petroek, Dusun Wonorejo Hargobinangun Pakem, Pakem, Minggu (18/10/2020).
“Selamatan untuk 40 hari Pak Jakob kita selenggarakan dengan amat sederhana, karena kenangan akan Pak Jakob selalu membekaskan pada kita tentang hidupnya yang sungguh sederhana. Pak Jakob asalnya
dari desa. Di masa akhir hidupnya ia selalu terkenang akan Jowahan, desa masa kecilnya di Borobudur. Maka tepat kiranya 40 hari kepergiannya kita peringati di Dusun Wonorejo ini, bersama orang-orang desa yang sederhana juga,” ungkap Sindhunata yang merupakan jurnalis senior Kompas.
Kenduri Budaya akan dihadiri perwakilan warga dusun setempat dan diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sesuai peraturan pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Mengenang Jakob Utama dalam Dunia Perbukuan
Turut hadir membuka acara, GM Communication Management KG Saiful Bahri dan Kepala Dukuh Wonorejo, Hargobinangun, Pakem.
“Pak Jakob itu selalu ingin kembali ke kesederhanaan, selalu kesederhaan, kejujuran, ketulusan, itu yang selalu ada,” kata Sindhunata.
“Dan orang yang demikian besar kita peringati dengan sangat sederhana. Orang yang besar itu ternyata tidak perlu menunjukkan kebesarannya. Namun justru dengan kesederhaannya ini menjadi nilai yang sangat berarti,” tambahnya.
Seperti kenduri pada umumnya, Kenduri Budaya diisi dengan doa dan selamatan, sesuai dengan tradisi dusun setempat.
Warga sekitar Taman Yakopan pun diajak terlibat dalam selamatan ini.
Terkait situasi pandemi, selamatan berupa nasi boks yang dibawa pulang hadirin dan dibagikan kepada warga yang tidak hadir untuk dinikmati bersama keluarga di rumah.
Dalam kesempatan ini sekaligus disampaikan bantuan bahan pokok dan masker sebanyak 80 paket untuk warga.
Tak hanya itu, KG melalui gerakan #AkuBaca juga menambah koleksi taman baca yang berada di dalam Taman Yakopan dengan 166 judul buku baru.
Baca juga: Menafsirkan Jurnalisme Fakta dan Makna Jakob Oetama
Taman baca ini dibuka secara gratis untuk baca di tempat bagi anak-anak Dusun Wonorejo dan pengunjung Taman Yakopan.
“Sederhana dan nguwongke, adalah dua ciri yang melekat pada sosok Pak Jakob. Beliau selalu berpesan agar Kompas Gramedia bisa berkembang bersama masyarakat sekitar. Kiranya itulah yang terus mendorong kami untuk menyalakan semangat literasi dan peduli sesama agar membawa pencerahan bagi kelompok
masyarakat mana pun yang kami sentuh,” kata Saiful Bahri.
Pameran foto jejak langkah Jakob Oetama juga akan digelar di Galeri Yakopan yang ada di Taman Yakopan.
Pameran foto itu dimaksudkan untuk mengenang kembali perjalanan hidup mendiang Pak Jakob.
Sejumlah foto koleksi Kompas Data dipajang, merefleksikan fase hidup Pak Jakob dari usia muda hingga tutup usia. (TRIBUNJOGJA.COM)