Pendidikan

Pemkot Yogya Izinkan Sekolah Buka Konsultasi Belajar Tatap Muka dengan Skala Sangat Terbatas

Pemkot Yogyakarta mempersilakan sekolah menggelar konsultasi belajar khusus bagi murid yang kesulitan dengan sistem daring.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
Kepala Disdik Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori 

TRIBUNJOGJA.COM - Meski belum memulai pembelajaran tatap muka untuk tingkat SD dan SMP, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mempersilakan sekolah menggelar konsultasi belajar khusus bagi murid yang kesulitan dengan sistem daring, serta beberapa mata pelajaran tertentu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan, meski belum memiliki laporan secara menyeluruh, pihaknya memastikan terdapat sejumlah anak didik yang kesulitan mengikuti sekolah online.

Pasalnya, tidak semua siswa memiliki gadget memadahi.

"Memang kita membuka program konsultasi pembelajaran, itu dengan tatap muka, tapi skalanya sangat terbatas dan khusus siswa tertentu," ujarnya, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: 7 SMK di Kota Yogyakarta Telah Melaksanakan Praktikum Secara Tatap Muka

Selain diperuntukkan bagi murid yang mengalami kendala dalam mengikuti sistem daring, konsultasi juga diterapkan untuk beberapa mata pelajaran yang sifatnya lebih efektif jika dilakukan dengan tatap muka.

Khususnya bagi mata pelajaran tingkat dasar untuk siswa SD kelas 1.

"Ya, misalnya baca tulis hitung bagi anak-anak kelas 1 SD. Kita kan sudah mendata, ada berapa anak yang belum bisa membaca, terus dipersilakan ikut konsultasi pembelajaran. Tapi, tetap harus seizin orang tuanya," katanya.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pun menjelaskan, skema sekolah online di wilayahnya, secara garis besar, memang tidak mengalami kendala berarti.

Hanya saja, konsultasi pembelajaran itu dinilai perlu demi menunjang kecakapan siswa.

"Tetapi, pelaksanaannya juga sangat dibatasi ya, maksimal setiap pertemuan hanya melibatkan 10 siswa saja, dengan protokol kesehatan yang ketat," tambah Heroe.

Baca juga: Cerita Guru SDN Lempuyangwangi Rela Mengajar Sejak Subuh Agar Semua Siswa Bisa Ikut Belajar Daring

Menurutnya, Pemkot Yogyakarta tidak ingin gegabah dan terburu-buru memulai sekolah tatap muka, meskipun kasus Covid-19 di wilayahnya mulai melandai.

Bukan tanpa sebab, eksekutif menilai penularan yang terjadi di daerah-daerah sekitarnya masih fluktuatif dan cenderung naik.

"Jadi, kondisi demikian harus menjadi pertimbangan untuk memulai kelas tatap muka. Sebab, siswa di kota banyak juga yang berasal dari daerah sekitar," ungkapnya.

Terlebih, untuk menjalankan kembali sekolah tatap muka, harus disertai dengan persetujuan dari orang tua, atau wali murid.

Heroe pun menyadari, sampai saat ini, belum semua orang tua sepakat dan mengizinkan anak-anaknya mulai belajar di sekolah seperti sebelum pandemi. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved