Warga Tuban Jawa Timur Saksikan Cahaya Merah di Langit, Diyakini Lintang Kemukus

Warga Tuban Jawa Timur Saksikan Cahaya Merah di Langit, Diyakini Lintang Kemukus

Editor: Hari Susmayanti
Facebook/Info Pekalongan Raya
Tangkapan layar unggahan dokumentasi fenomena yang diduga lintang kemukus 

"Memang umumnya penampakkan komet dimaknai sebagai membawa ‘hal yang kurang baik’, kecuali apabila muncul di arah barat," jelas Dwi Cahyono, arkeolog yang mengajar sejarah di Universitas Negeri Malang kepada Historia.

Berdasarkan buku Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu yang ditulis R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya, Dwi menjelaskan ada beberapa pertanda berdasarkan dari mana arah lintang kemukus datang Bila komet muncul di arah timur tandanya ada raja yang sedang berbela sungkawa.

Lalu rakyatnya bingung. Desa pun banyak yang mengalami kerusakan dan kesusahan.

Harga beras dan padi murah, tetapi emas mahal harganya. Bila bintang berekor muncul di tenggara menandakan ada raja yang mangkat.

Orang desa banyak yang pindah. Hujan jarang. Buah banyak yang rusak.

Ada wabah penyakit yang membuat banyak orang sakit dan meninggal. Beras dan padi mahal. Kerbau dan sapi banyak yang dijual.

Apabila komet muncul di arah selatan tandanya ada raja mangkat.

Para pembesar susah. Banyak hujan. Hasil kebun melimpah.

Beras, padi, kerbau, dan sapi dihargai murah. Orang desa merana, karenanya mereka pun mengagungkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Suci.

Kalau komet muncul di barat daya artinya ada raja mangkat. Orang desa melakukan kebajikan.

Beras dan padi murah. Hasil kebun berlimpah. Tapi kerbau dan sapi banyak yang mati.

Jika komet muncul di barat tandanya ada penobatan raja. Para pembesar dan orang desa senang. Beras dan padi pun murah.

Apa yang ditanam berbuah subur dan cepat menghasilkan.

Hujan akan turun deras dan lama. Apapun barang yang dijual-belikan murah harganya, karena memperoleh berkah Tuhan.

Lalu kalau bintang kemukus muncul di barat laut, itu pertanda ada raja yang berebut kekuasaan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved