Gunungkidul
Bisa Tambah Pendapatan, DPP Gunungkidul Pertimbangkan Wisata Pertanian
Wisata yang dikembangkan bisa berupa mengajak para pengunjung terlibat dalam proses menanam hingga memanen padi.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul mempertimbangkan untuk mengembangkan wisata di sektor pertanian.
Wacana ini pun turut dilontarkan oleh Bupati Gunungkidul Badingah.
Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menyampaikan ada sejumlah lokasi lahan pertanian yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata edukasi.
"Misalnya di Karangmojo, lahan pertaniannya sudah dekat dengan destinasi lain yang sudah ada," jelas Bambang dihubungi pada Senin (12/10/2020).
Menurutnya, wisata yang dikembangkan bisa berupa mengajak para pengunjung terlibat dalam proses menanam hingga memanen padi.
• Digitalisasi UMKM di Gunungkidul Diharapkan Mampu Dongkrak Potensi Usaha di Bidang Ekonomi Kreatif
Konsep ini sekaligus bentuk edukasi pada masyarakat terkait dunia pertanian.
Sejauh ini, Bambang mengatakan belum ada contoh wisata pertanian yang dikembangkan secara serius di Gunungkidul.
Pasalnya, wisata seperti ini harus dikembangkan oleh warga setempat secara swadaya.
"Sedangkan untuk menggerakkan warga ke situ masih cukup sulit. Tapi kami akan berupaya mewujudkan hal tersebut," ujarnya.
Satu di antara cara yang bisa digunakan adalah menggerakkan warga lewat BUMDes agar bersedia mengembangkan wisata pertanian.
Lurah setempat pun akan digandeng agar wacana tersebut bisa diwujudkan.
Ide mengembangkan wisata pertanian ini turut disampaikan oleh Bupati Badingah saat menghadiri panen raya di Pedukuhan Gelaran, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo.
Menurutnya, pertanian bisa menawarkan paket wisata lengkap.
• Tata Ruang Siap, Pemkab Gunungkidul Tunggu Investor Taman Safari Panggang
"Jadi bisa mengenalkan pertanian ke wisatawan sekaligus menambah pendapatan masyarakat juga nantinya," kata Badingah beberapa waktu lalu.
Meski ada wacana pengembangan wisata, ia menegaskan sektor pertanian tetap jadi tulang punggung dari pendapatan daerah.
Terutama mengingat mayoritas warga Gunungkidul berprofesi sebagai petani.
Badingah mengatakan, walau sektor pariwisata mulai digenjot pihaknya tidak akan mengabaikan pertanian.
Sampai saat ini program Pemkab Gunungkidul pun masih memprioritaskan sektor pertanian.
"Sebab secara PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), pertanian masih tetap mendominasi," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)