Ada Botol Molotov di Resto Legian Malioboro yang Dibakar Saat Demo Omnibus Law

Tim identifikasi gabungan kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada restoran Legian Garden yang terimbas insiden demo

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kolase IST | Tribunjogja.com | YOSEF LEON
(kanan) Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang bersama Polda DIY dan Polresta Yogyakarta melakukan olah TKP di Legian Garden Resto, Sabtu (10/10/2020). 

Bukan tanpa sebab, selama ini, demonstrasi yang digelar di pusat Kota Yogyakarta itu, selalu berjalan damai.

Ketua Paguyuban PKL Handayani, Sogi Wartono mengatakan, demonstrasi kemarin memang diikuti massa yang jauh lebih besar dibanding aksi-aksi sebelumnya.

Di tambah lagi, para pedagang mulai menaruh kecurigaan ketika peserta demo gelombang ke tiga tiba dan memasuki Malioboro.

"Kemarin kedatangan pendemo gelombang pertama masih bagus, lalu yang ke dua juga bagus. Tapi, saat yang ke tiga itu datang, entah dari mana, sudah mulai anarkis dan terjadi kerusuhan begitu," terang Sogi, Jumat (9/10/20).

"Demonstrasi di Malioboro kan biasanya malah massa itu pada beli makan, minum, damai lah pokoknya. Kalau yang kemarin, itu bukan demo, tapi perang," imbuhnya.

Berdasarkan pengamatannya bersama rekan-rekan sesama PKL, terlihat jelas bahwa kedatangan massa, terbagi dalam beberapa gelombang.

Menurutnya, pedagang baru terkena dampak saat pendemo gelombang tiga mulai ngotot untuk memaksa masuk menuju Gedung DPRD DIY.

"Jadi karena rusuh dari siang sampai sore di sekitaran DPRD itu, PKL anggota saya tetap kena."

"Entah barang dagangannya, atau peralatannya. Misalnya, ada yang makan nggak bayar, kemudian piring, mangkok itu dilempar," ujarnya.

Pria yang sehari-harinya menjajakan bakso di dekat Gedung DPRD DIY itu pun mengeluhkan, peringatan dari petugas terhadap para pedagang.

Pasalnya, para PKL tidak menyangka demonstrasi bakal diikuti massa sebesar itu, sampai berujung pada kekisruhan yang luar biasa.

"Sebetulnya penyampaiannya kemarin kurang ke pedagang, seharusnya kan kita diimbau untuk bereskan dagangan dulu, diperingati lah. Tapi, kemarin itu kita belum sempat apa-apa dan mendadak ricuh begitu," tandasnya.

"Apalagi sampai ada gas air mata juga, saya sempat ditolong sama orang, entah pendemo, atau serse ya. Yang jelas, saya diamankan ke barat jalan," pungkas Sogi.

Pelaku Kericuhan Tolak Omnibus Law

Satreskrim Polresta Yogyakarta menetapkan empat orang demonstran sebagai tersangka buntut demo tolak Omnibus Law berujung ricuh di seputaran Malioboro.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved