Digitalisasi UMKM di Gunungkidul Diharapkan Mampu Dongkrak Potensi Usaha di Bidang Ekonomi Kreatif

Pasar digital dinilai akan bisa menunjang eksistensi UMKM, baik dalam hal pemasaran dan akses untuk pendanaan.

Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Gunungkidul, Martanty Soenar Dewi 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Wilayah Gunungkidul diharapkan bisa memanfaatkan potensi pasar digital.

Hal itu dinilai juga akan bisa lebih mengembangkan dan mengoptimalkan potensi usaha di bidang ekonomi kreatif di Gunungkidul.

Target pembentukan ribuan UMKM baru pun dinilai realistis mengingat banyaknya potensi usaha di bidang ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

Hal itu dikemukakan oleh Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Gunungkidul, Martanty Soenar Dewi.

Ia menyebut, pihaknya menargetkan 1000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Handayani.

Menurut Cawabup Nomor Urut 2 itu, ke depan pembentukan UMKM bisa memanfaatkan potensi digital.

Pasar digital, menurutnya, akan menunjang eksistensi UMKM baik dalam hal pemasaran dan akses untuk pendanaan.

"Pasar digital sangat prospektif. Digitalisasi UMKM akan memudahkan akses untuk pemasaran dan pendanaan. Potensi ini yang akan kami maksimalkan untuk mendorong pembentukan 1000 UMKM baru," papar Martanti saat bertemu dengan masyarakat di Kelurahan Ponjong, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul.

Target pembentukan 1000 UMKM mencakup pembentukan UMKM baru dan penguatan UMKM lama.

Nantinya, program ini akan terintegrasi dengan digital.

Untuk mendukung program ini, tentu dibutuhkan kesiapan dari pemerintah daerah.

Martanti pun menjelaskan ada dua program untuk mendukung target 1000 UMKM.

"Kuncinya ada dua, Pertama, prioritas dalam hal pendanaan. Kami komitmen untuk mengawal kemudahan akses UMKM mendapatkan modal berupa kredit lunak. Kedua, menyiapkan infrastruktur digital. Ini juga mencakup kemampuan UMKM mengakses digital dan penyediaan jaringan internet," jelasnya.

Lebih lanjut, digitalisasi UMKM akan memudahkan pemasaran bekerja sama dengan ritel modern.

"Dalam hal pemasaran UMKM makanan dan oleh-oleh khas Gunungkidul yang saat ini relatif lebih baik, nantinya dapat bekerja sama dengan ritel modern," ujarnya.

Berdasarkan data yang diperolehnya, di Kabupaten Gunungkidul ini sebelum terjadi Covid-19 ada sekitar 22.623 unit UMKM.

Terdiri dari usaha mikro sebanyak 20.928, usaha kecil 1.664 unit dan usaha menengah ada 31 unit.

”Di masa Pandemi, sebagian UMKM mati total, sebagian lagi bertahan meski dengan susah payah.” ujar kandidat yang diusung Partai NasDem bersama Cabup Immawan Wahyudi.

Sebagai sosok berlatar belakang pengusaha, Martanti meyakini kemajuan UMKM dapat menopang perekonomian masyarakat menengah ke bawah.

Dengan memanfaatkan potensi digital, UMKM mampu mendukung potensi ekonomi andalan Gunungkidul, yakni pariwisata.

"Kalau UMKM di Gunungkidul kembali pulih, saya yakin mampu menopang pariwisata,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved